Ekonomi Belum Stabil, Bank Dunia Ingin RI Tumbuh Inklusif

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves, saat pemaparan Indonesia Economic Quarterly.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA.co.id – Bank Dunia menyatakan, di tengah kondisi perekonomian dunia yang belum stabil, tantangan yang dihadapi seluruh negara di dunia, tidak hanya mempercepat pertumbuhan ekonomi dunia. Melainkan, bagaimana menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Situasi Mencekam, Bank Dunia dan IMF Pindahkan Staf dari Ukraina

Hal tersebut diutarakan Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves dalam laporan terbaru Indonesia Economic Quarterly yang dihelat di Pakarti Center Building, Jakarta. Chaves memandang, perubahan yang dilakukan pemerintah Indonesia saat ini sudah berada dalam jalur yang benar.

"Indonesia telah berkomitmen melakukan perubahan. Hal paling penting, adalah memastikan pertumbuhan itu bisa lebih inklusif," kata Chaves, Selasa 17 Januari 2017.

Bantu Kembangkan Program JKN, Bank Dunia Kasih Pinjaman RI US$400 Juta

Chaves mengatakan, meskipun dalam beberapa tahun terakhir perekonomian dunia tidak menentu, namun telah terjadi berbagai kemajuan yang cukup signifikan. Potensi bagi Indonesia untuk tumbuh secara inklusif, ditegaskannya, memiliki peluang yang cukup besar. Terlebih, hal itu menjadi komitmen Presiden Joko Widodo.

"Pemerintah Indonesia sangat serius dalam melakukan reformasi. Terutama, dalam daya saing. Ini upaya meningkatkan iklim investasi," katanya.

Lagi, Bank Dunia Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI

Fenomena yang terjadi saat ini, lanjut Chaves, memang mau tidak mau harus dihadapi oleh berbagai negara, tak terkecuali bagi Indonesia. Demi meminimalisir sentimen yang diberikan, maka harus dilakukan berbagai upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. (asp)

Gedung Bank Dunia.

Bank Dunia dan IMF Berlomba Suntik Dana Miliaran Dolar ke Ukraina

Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan, mereka berlomba untuk memberikan miliaran dolar dana tambahan ke Ukraina.

img_title
VIVA.co.id
2 Maret 2022