Ada Kasus Lain di Garuda Indonesia, Ini Kata Menhub

Mantan Dirut Garuda Indonesia, Emirsyah Satar.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan, kasus suap yang menjerat Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, terkait pembelian mesin Rolls-Royce dapat menjadi pintu masuk untuk membuka kasus lain di tubuh maskapai penerbangan nasional itu. 

Ramp Check Angkutan Lebaran 2024, Dishub Tangerang: Bus Pakai Klakson Telolet Tak Laik Jalan

Merespons hal itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan, pihaknya menyerahkan hal itu sepenuhnya kepada KPK dan penegak hukum. Apa yang menjadi temuan KPK akan menjadi panduannya dalam mengawasi sistem penerbangan di Indonesia secara lebih ketat. 

"Saya menghargai apa yang dilakukan KPK dan menjunjung tinggi sesuatu temuan yang menjadi suatu panduan," kata Budi di kantornya, Jakarta, Senin 23 Januari 2017.

Rehabilitasi Pasca Bencana, Jokowi: Gedung RSUD Anutapura Palu Pertama Pakai Sistem Shockbreaker

Ia enggan mengatakan, Garuda Indonesia tidak bekerja sama dengan baik dengan pemerintah. Namun, Budi memberikan kesempatan bagi penegak hukum untuk lebih lanjut melakukan penyelidikan terkait dengan kasus dugaan suap kepada Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia tersebut. 

"Saya pikir kita beri kesempatan pada penegak hukum KPK untuk lakukan tindakan sesuai yang berlaku dan kita hargai kalau sejauh itu memang sesuai kaidah-kaidah," kata Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu. 

Jokowi Resmikan Bandara SIS Al-Jufri dan Tiga Bandara di Sulawesi

Seperti diberitakan, suap pembelian mesin pesawat Rolls-Royce dari Inggris pada periode 2009-2012 itu ditengarai hanya satu dari beberapa kasus yang melibatkan Emir, panggilan akrab Emirsyah. Masih ada beberapa kasus yang diduga menjerat pria yang kini menjadi Chairman Mataharimall.com itu. (one)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) Resmikan Pelabuhan Wani Sulawesi Tengah

Jokowi Senang Pelabuhan Wani dan Pantoloan Berdiri Kokoh Lagi Usai Diguncang Tsunami Palu 2018

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan di Kawasan Teluk Palu, Kabupaten Donggala, Sulawesi

img_title
VIVA.co.id
27 Maret 2024