2017, Perumnas Bangun 30 Ribu Rumah Seharga Rp130 Juta

Pemerintah Diminta Beri Kemudahan Izin Investasi
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Perum Perumnas menyatakan, terus melakukan pengembangan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, atau MBR. Harganya dipatok cenderung kompetitif, yakni di bawah Rp300 juta per unit. 

Melantai di Bursa New York, PropertyGuru Raup Dana Segar US$254 Juta

Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis Perum Perumnas, Galih Prahananto mengatakan, pada tahun ini pihaknya akan membangun rumah sebanyak 30 ribu unit. Dengan rinciannya, sebanyak 20 ribu untuk vertikal dan 10 ribu rumah tapak, atau landed.

"Tahun lalu, kita masih banyak landed-nya. Tahun ini, kita berimbang sedikit lebih banyak vertikalnya. Jadi, dari 30 ribu itu, 10 ribu kira-kira landed, 20 ribu vertikal," kata Galih di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu 25 Januari 2017. 

Menerawang Efektivitas Perpanjangan Insentif PPN DTP Sektor Perumahan

Untuk patokan harga, lanjut dia, BUMN di sektor perumahan ini tidak bisa menjual rumah di atas Rp300 juta per unit. Sehingga, rata-rata harga yang dipatok perumnas adalah di kisaran Rp130-150 juta per unit. 

"Kalau yang FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan) kurang lebih 40-50 persen, nanti juga di Parung Panjang kita jual Rp195 jutaan. Kita yang di sana, berusaha bangun stasiun baru di situ, kerja sama dengan KAI, mereka bersedia, sehingga di gate (pintu) keluarnya bisa dibangun stasiun," kata dia. 

Dijual hingga Rp15 Miliaran, 486 Unit di Cluster Ini Laku dalam 2 Hari

Menurut dia, pembangunan dilakukan, sesuai dengan kebutuhan pasar. Di Ibu Kota sendiri potensi dari MBR yang harus dipenuhi ada sekitar 1,7 juta yang disuplai dengan perumahan bertingkat, atau vertikal. 

"Dari market research survei, banyak kebutuhannya di kota besar. Di Jakarta, kita ada potensi customer untuk MBR 1,7 juta. kita coba penuhi. Jadi, mereka banyak bangun rusun, kalau landed di Jakarta udah susah," ujar dia. 

Sementara itu, untuk potensi pelanggan Perumnas di Jabodetabek ada sebanyak 2,7 juta unit rumah. Dari total itu, ia menyiapkan satu juta rumah tapak untuk dibangun di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. 

"Kita berusaha dekat dengan kereta api, supaya bisa datang ke Jakarta, atau ke tempat kerjanya menggunakan kereta api," kata dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya