Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin Diperluas Maret 2017

Menteri Perhubungan Budi Karya saat mengunjungi Bandara Syamsuddin Noor.
Sumber :
  • dok. kemenhub

VIVA.co.id – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pengembangan Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin akan dimulai pada Maret 2017. Hal tersebut disampaikan Menhub setelah melakukan kunjungan kerja ke Banjarmasin, pada Minggu 5 Februari 2017.

Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara Imbas Erupsi Gunung Ruang

"Awal Maret 2017 dibangun (Bandara Saymsuddin Noor). Selesai awal 2019. Insya Allah tidak molor," jelas Menteri Perhubungan Budi Karya dalam keterangan resminya yang diterima VIVA.co.id pada Senin 6 Februari 2017.

Menhub mengatakan, pemerintah pusat sangat mendukung pengembangan bandara Syamsuddin Noor agar menjadikan  Banjarmasin sebagai kota yang lebih maju dan sejajar dengan kota-kota besar lain di Indonesia.

Presiden Uni Emirat Arab Tinjau Infrastruktur Setelah Banjir di Dubai

"Banjarmasin kota yang luar biasa. Masyarakatnya sangat dinamis. Untuk itu kita ingin masyarakat Banjarmasin maju. Dan menjadi kewajiban negara melalui PT Angkasa Pura I untuk menghadirkan bandara yang bisa melayani masyarakat dengan baik. Biasanya kalau bandara diperbesar, penumpang akan meningkat dan daerah di sini maju," tegasnya.

Saat ini pergerakan penumpang di bandara Syamsuddin Noor sudah mencapai 3,5 juta penumpang per tahun. Sementara kapasitas terminal seluas 9.043 meter persegi tersebut hanya mampu menampung satu juta penumpang per tahun. Sementara panjang runway baru sepanjang 2.500 x 45 meter persegi, dan appron yang mampu menampung hanya 12 pesawat saja.

Pusat Meteorologi UAE Bantah Hujan Ekstrem Dubai karena Modifikasi Cuaca

Pembangunan tahap I direncanakan dimulai pada Maret 2017. Pembangunan yang dilakukan diantaranya yaitu, perluasan terminal menjadi 50.359 meter persegi yang dapat menampung hingga enam juta penumpang per tahun. Perpanjangan runway hingga 3.000 x 45 meter persegi, dan perluasan appron berkapasitas hingga 18 pesawat.

Tak hanya itu, perluasan terminal kargo juga dilakukan menjadi seluas 5.000 meter persegi dari kondisi saat ini yang hanya seluas 802 meter persegi. Mengantisipasi pergerakan barang yang terus meningkat dengan rata-rata peningkatan 10 persen per tahunnya.

Selain tahapan itu, pembangunan pembangunan akan terus dilakukan hingga tahap empat yaitu pada 2047. Pada tahun tersebut, ditargetkan sudah memiliki terminal penumpang seluas 103.953 meter persegi yang dapat menampung hingga 12 juta penumpang per tahun.

Dan untuk mendukung bandara tersebut, Menhub menyatakan membutuhkan dukungan Pemerintah Daerah khususnya dalam membangun akses jalan menuju bandara, sehingga pada saat bandara selesai di kembangkan pada 2019, jalan sudah selesai dan bisa saling beriringan dalam pengoperasian.

Sementara itu, terkait dengan pengembangan bandara, Menhub mengingatkan pada PT Angkasa Pura I sebagai pengelola bandara untuk berhati-hati dalam melihat sebuah aturan, dan selalu berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk menghindari konflik sosial yang bisa saja menghambat pelaksanaan pembangunan.

"Banyak stakeholder, pemilik tanah, kemampuan keuangan, pasar, regulasi. Kan kita bukan negara diktator. Tidak boleh memaksakan kehendak. Makanya saya minta PT Angkasa Pura I hati-hati supaya jangan terjadi konflik sosial dan melanggar hukum," imbuhnya.

Selain itu, Menhub Budi berpesan kepada PT Angkasa Pura I agar desain bandaranya menonjolkan budaya Banjarmasin dan menonjolkan kearifan lokal budaya daerah namun tetap terlihat modern.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya