Menteri Susi Bingung, Wisata Bahari RI Kalah dengan Maldives

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Guna mengembangkan sektor wisata bahari, Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kelautan dan Perikanan menjalin kerja sama, agar bisa mengoptimalkan pendapatan devisa bagi negara dari sektor pariwisata.

Kegep! Ada Cuplikan Sawah Bali dalam Video Promosi Pariwisata Filipina

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan, pihaknya amat menyayangkan tidak optimalnya pemanfaatan potensi wisata bahari itu. Dia bahkan membandingkan Indonesia dengan Maldives dalam hal pendapatan devisa dari sektor pariwisata.

"Maldives sebagai negara kepulauan di Samudra Hindia, tiap tahun bisa mengeruk devisa sebesar US$7 miliar atau sekitar Rp93 triliun. Sementara wisata bahari Indonesia dengan lebih dari 17 ribu pulau baru bisa menghasilkan sekitar US$2 miliar, atau sekitar Rp 27 triliun. Padahal Maldives itu kira-kira hanya sebesar Pulau Nias,” kata Susi di kantornya, Jakarta, Selasa 7 Februari 2017.

Sandiaga Uno Ternyata Melow, Nangis Waktu Nonton Film Ini

Oleh karenanya, Susi berharap bahwa dengan kerja sama yang dijalin bersama Kementerian Pariwisata ini, Indonesia akan mampu memanfaatkan potensi kekayaan wisata bahari, demi meningkatkan pendapatan devisa bagi negara.

“Karena wisata bahari ini seharusnya bisa menghasilkan uang lebih banyak daripada wisata darat,” ujarnya.

Akatara 2021 Bakal Gaet Pelaku Perfilman Senior

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, nota kesepahaman kerja sama antara dua kementerian ini akan mencakup sejumlah bidang. Antara lain, pengembangan sumber daya manusia, pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan unit usaha.

"Jika terlaksana, program ini akan berpengaruh terhadap kehidupan nelayan," kata Arief.

Melalui program ini, ke depannya diharapkan para nelayan juga bisa bekerja menjadi pemandu wisata bahari. Di samping pekerjaannya sebagai penangkap ikan.

“Untuk para nelayan, kita akan ubah dari tadinya hanya produksi budidaya saja jadi mahir juga di bidang jasa. Jika mereka menjadi pemandu wisata, mereka akan berkembang karena yang paling mengerti potensi daerahnya itu kan orang setempat," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya