- Bayu Januar
VIVA.co.id – Pesta demokrasi pilkada serempak 2017, khususnya DKI Jakarta, memberikan keuntungan bagi para pengusaha terutama pedagang ritel. Para pengusaha pun memuji proses pilkada yang berjalan lancar, lebih efisien, dan tidak mengganggu perekonomian nasional.
Dewan Pakar Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, Handito Hadi Joewono, mengatakan, dampak kampanye pilkada, pendapatan ritel tradisional, seperti di pasar tradisional dan ritel pinggir jalan meningkat 15-20 persen. Sementara itu, untuk ritel modern diperkirakan dampaknya tidak sampai lima persen.
"Di ritel pasar tradisional dan pinggir jalan lebih terasa dampaknya, terkait pengerahan massa kampanye. Paling untuk makan, minum," ujar Handito kepada VIVA.co.id pada Jumat, 17 Februari 2017.
Dia menjelaskan, pilkada tahun ini sempat diwarnai ketegangan antarpartai politik pengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Ketegangan pilkada pun sempat memunculkan kekhawatiran beberapa pelaku usaha, karena problematika sosial di masyarakat yang kelewat tinggi.
Namun, kondisi tersebut, menurut dia, masih belum terlalu mengusik dunia usaha. Dunia usaha masih dapat beraktivitas.
"Kekhawatiran sempat ada, tapi nyatanya enggak ada apa-apa. Kekhawatiran, ketegangan, saya lihatnya untuk dunia usaha tidak signifikan. Dunia usaha baik-baik saja, tidak terlalu diuntungkan dan tidak terlalu dirugikan," tuturnya. (art)