YLKI Anggap Menteri Jonan Lebay

Tulus Abadi
Sumber :
  • Antara/ Andika Wahyu

VIVA.co.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan sempat membandingkan kontribusi pajak PT Freeport Indonesia dengan industri rokok. 

YLKI: Harga Rokok Baiknya Rp70 Ribu per Bungkus

Dalam paparannya, saat memberikan kuliah umum di Malang, Jawa Tengah, Jonan mengatakan, setoran pajak Freeport hanya Rp8 triliun tapi rewel, dibandingkan setoran cukai rokok Rp135 triliun tapi tidak rewel.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mengatakan, perlawanan pemerintah kepada Freeport patut didukung. Namun, membandingkan kontribusi Freeport dengan kontribusi industri rokok adalah pernyataan yang lebay, atau berlebihan. 

Konsumen Jadi Korban, YLKI Tolak Revisi UU KPK

"Alasannya, pertama bahwa cukai rokok Rp135 triliun bukan dibayar oleh industri rokok, tetapi dibayar oleh konsumen perokok. Jadi, bukan industri rokok yang membayar Rp135 triliun. Tetapi, masyarakat Indonesia yang merokok. Karena cukai dibayar perokok," kata Tulus dikutip dari keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu 22 Februari 2017. 

Alasan kedua, lanjut Tulus, industri rokok di Indonesia bukan hanya rewel, tetapi justru melakukan perlawanan terhadap regulasi itu sendiri. 

Iuran BPJS Naik, YLKI Minta Sistem Kelas Layanan Dihilangkan

"Industri rokok adalah industri yang paling bandel, karena tidak mau diatur pemerintah. Itulah perilaku industri rokok besar di Indonesia, yang acap melakukan perlawanan dan pembangkangan terhadap regulasi dan kebijakan pemerintah," ujarnya.

Ia menilai, angka Rp135 triliun dari cukai rokok itu terbilang masih sangat kecil. Karena, kata dia, seharusnya pemerintah bisa mendapatkan cukai rokok sekitar Rp300 triliun. 

"Apalagi, jika dibandingkan dengan dampak sosial ekonomi dari konsumsi rokok, maka angka Rp135 triliun itu tidak ada apa-apanya," kata dia.

Karena itu, sambung dia, YLKI mendesak Menteri ESDM untuk tidak membandingkan masalah Freeport dengan industri rokok. Dan, mendesak Menteri ESDM untuk merevisi pernyataan tersebut. 

"Pernyataan Jonan terhadap cukai rokok, selain menyesatkan dan salah, juga akan membuat industri rokok makin besar kepala," tuturnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya