RI Punya Potensi Besar Ekspor ke Pasar IORA

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (tengah)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id – Indonesia berpeluang membangun kemitraan lebih erat dengan anggota Asosiasi Negara-negara Pesisir Samudra Hindia, atau India Ocean Rim Association/IORA sebagai mitra pertumbuhan dagang dan dan pasar non-tradisional. Apalagi, secara geopolitik dan geoekonomi, kawasan tersebut menjadi kawasan masa depan ekonomi dunia.

BPS Sebut Seruan Boikot Produk Israel Tidak Signifikan Pengaruhi Kinerja Perdagangan

Namun, sayangnya Indonesia yang menjadi salah satu anggota IORA sekaligus ketuanya untuk periode 2015-2017, belum memanfaatkan pasar di kawasan tersebut secara optimal. Sebagai informasi, empat negara dari anggota IORA ini, Afrika, India, dan Indonesia, serta enam negara mitra IORA, yaitu Amerika Serikat, China, Jerman, Inggris, Jepang, dan Prancis, merupakan anggota G20.

"Potensi ekspor kita ke negara-negara IORA, masih sangat tinggi. Masih jauhnya angka potensi dan realisasi inilah yang menjadi peluang besar bagi kita untuk dorong terus ekspor ke sana," ujarnya di kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Jumat 3 Maret 2017.

Bea Cukai Dukung Perdagangan Internasional Melalui Program AEO

Ia mencontohkan, potensi ekspor di pasar Afrika mencapai US$550 miliar pada 2016. Namun, realisasi ekspor Indonesia sangat kecil baru mencapai US$4,2 miliar.

Demikian juga realisasi ekspor di pasar Timur Tengah, sangat minim hanya US$5 miliar. Padahal, potensi ekspor di pasar Timur Tengah mencapai US$975 miliar.

Gencarkan Perdagangan Internasional, Bea Cukai Bahas Skema Ketentuan ATIGA

"Melalui IORA, Indonesia dapat menjajaki peningkatan cakupan jalinan kerja sama perdagangan bilateral dan multilateral dengan beberapa negara kunci, seperti Uni Emirat Arab, Afrika Selatan, Bangladesh, dan Iran, Amerika Serikat, dan Inggris," ujarnya.

Pertumbuhan ekonomi terbilang tinggi

Terlebih, mengingat pertumbuhan ekonomi beberapa negara anggota IORA terbilang tinggi. Peningkatan aktivitas perdagangan dan investasi IORA juga dapat semakin mendorong pertumbuhan ekonomi yang adil dan berkelanjutan, serta menciptakan lapangan kerja baru.

Lebih lanjut, Enggar menyebutkan, indikator yang membuat IORA memiliki kekuatan geopolitik dan geoekonomi. Kawasan IORA mencakup kurang lebih 2,7 miliar penduduk, atau 35 persen dari penduduk dunia.

Kemudian, kawasan Samudra Hindia ini merupakan 70 persen menjadi jalur perdagangan dunia termasuk jalur distribusi minyak dan gas. "Bahkan, lebih dari setengah kapal kontainer dan dua per tiga kapal tanker minyak dari seluruh dunia melewati kawasan ini," ungkapnya.

Namun, peran IORA baru 12 persen dari pangsa pasar dunia, 10 persen dari produk domestik bruto global, dan 13 persen dari wilayah tujuan penanaman modal asing.

"IORA sangat strategis dan sejalan dengan strategi diversifikasi pasar tujuan ekspor. Hal ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden (Joko Widodo) pada pembukaan rapat kerja nasional perdagangan bulan lalu," tuturnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya