9 Anak Usaha BUMN Bakal Masuk Pasar Modal Tahun Ini

Suasan di Bursa efek Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id – Sembilan anak perusahaan pelat merah atau milik pemerintah akan masuk ke pasar modal tahun ini, melalui mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).

Papan Bursa Kusus Emiten Teknologi Diluncurkan Desember 2022, Intip Uji Coba BEI

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro mengatakan, kesembilan anak perusahaan BUMN ini akan menyerap dana segar sekitar Rp19-20 triliun.

"Awalnya ada 16 anak usaha BUMN. Tapi, atas pertimbangan dan hal-hal lain maka yang siap hanya 9 perusahaan. Dana segar yang bisa didapat sekitar Rp19-20 triliun," ujarnya di Kuta, Bali, Sabtu, 11 Maret 2017.

Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0

Ia menyebut, dari sembilan anak usaha BUMN yang berniat IPO, rata-rata akan melepas saham sebanyak 20 persen dari total keseluruhan saham setelah disetor.

Mayoritas berasal dari BUMN Karya, yang pelaksanaannya dibagi ke dalam tiga waktu, yakni kuartal II, III dan IV/2017. Meski begitu, Aloysius enggan menyebutkan sembilan nama anak perusahaan pelat merah ini.

BEI Targetkan 30 Pencatatan Efek Baru pada 2021

Ia beralasan karena semua anak usaha tersebut mayoritas induk usahanya sudah melantai di Bursa Efek Indonesia. Namun demikian, Aloysius akhirnya mau menyebut satu anak perusahaan yang siap IPO.

"Oke. Saya hanya sebutkan yang induknya nonperusahaan terbuka (Tbk), yakni PT Pertamina (Persero). Mereka akan melepas PT Tugu Pratama Indonesia. Tapi tetap mayoritas dari BUMN Karya," ujarnya menjelaskan.

Seperti diketahui, ada empat BUMN Karya yang sudah listing di pasar modal dan tengah gencar ekspansi bisnis. Keempatnya adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya