MUI: Kesenjangan Ekonomi Umat Islam Masih Tinggi

Ketua MUI, KH Ma'ruf Amin.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA.co.id – Kesenjangan di bidang ekonomi yang dialami kalangan umat Islam di Indonesia dinilai masih tergolong tinggi. Demikian disampaikan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin.

MUI Kritik Pemerintahan Jokowi: Kesenjangan Ekonomi Semakin Terjal

Menurutnya, umat Islam adalah umat beragama mayoritas di Indonesia. Jumlahnya mencapai hampir 90 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 263,51 juta jiwa. Namun, ia mengatakan, tingkat ekonomi mayoritas umat Islam sendiri dibanding umat-umat beragama lain sangat rendah.

"Umat ini (jumlahnya) 90 persen, tapi (tingkat) ekonominya, hanya 10 persen," ujar Ma'ruf di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 3 April 2017.

Fokus Pemerataan, Kemenhub Optimalkan Program Indonesia Sentris 

Ma'ruf berpandangan, langkah terobosan perlu dilakukan untuk mengakhiri hal itu. Sehingga, MUI berinisiatif menggelar suatu pertemuan yang dinamai Kongres Ekonomi Umat. Kongres yang digelar pada 22 hingga 24 April 2017 akan mempertemukan ulama dengan kalangan pakar dan perwakilan pemerintah.

Ia mengatakan, pada kongres yang akan dibuka Presiden Joko Widodo, para ulama akan membahas langkah-langkah pemberdayaan umat di bidang ekonomi. "Kita ingin menumbuhkan semangat untuk mengembangkan entrepreneurship (jiwa kewirausahaan) umat Islam. Yang sudah mulai tumbuh, tapi harus terus dipacu," tegas Ma'ruf.

Usai Sukses Turunkan Kemiskinan, Berikut Tantangan RI Selanjutnya

Namun, lanjut dia, adanya regulasi khusus dari pemerintah untuk menumbuhkan tingkat ekonomi umat Islam juga tak kalah penting. Maka dari itu, kongres sekaligus akan digunakan sebagai momen guna mendorong pemerintah menerbitkan regulasi yang secara khusus berpihak kepada peningkatan ekonomi umat Islam.

"Kita mengharapkan ada perubahan-perubahan yang fundamental dalam kebijakan ekonomi Indonesia, sehingga bisa menaikkan kelompok (umat Islam) yang 90 persen, yang tingkat ekonominya sangat rendah. Kebijakan itu bisa berupa kemitraan, bisa berupa kemudahan-kemudahan, bisa insentif-insentif," jelas Ma'ruf. (one)

Presiden Joko Widodo.

Jawab Kritikan Anwar Abbas, Jokowi: Dipikir Saya Nggak Kepikiran

Waketum MUI Anwar Abbas sebelumnya mengkritik adanya kesenjangan ekonomi di Tanah Air yang makin terjal.

img_title
VIVA.co.id
11 Desember 2021