Jawaban China atas Tuduhan Trump soal Defisit Perdagangan AS

Bendera AS dan China
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Presiden China Xi Jinping bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Florida, Kamis 7 April 2017 atau Jumat waktu Indonesia. Pertemuan tersebut memungkinkan pembahasan sejumlah tuduhan AS pada 16 negara, termasuk China, yang telah menyebabkan neraca perdagangan negeri Paman Sam mengalami defisit yang terus meningkat.

Neraca Perdagangan RI Februari 2022 Surplus US$3,83 Miliar

Dilansir dari laman CNBC, pada Jumat 7 April 2017, Kementerian Luar Negeri China menanggapi secara serius tudingan yang disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump. China menekankan bahwa selama ini justru negeri Tirai Bambu telah berkontribusi besar terhadap perekonomian AS.

Wakil Menteri Luar Negeri China Zheng Zeguang mengungkapkan, surplus perdagangan yang dialami China terhadap AS sebenarnya tidak selalu mengartikan keuntungan buat China dan kerugian buat AS. Sebab, sebenarnya surplus itu justru 40 persennya berasal dari perdagangan yang dihasilkan oleh perusahaan AS yang berada di China.

BI: Neraca Pembayaran Indonesia Kuartal IV 2021 Defisit US$844 juta

Selain itu, dengan kerja sama bilateral di bidang perdagangan dan investasi antara dua negara telah menciptakan 2,6 juta lapangan kerja di AS pada 2015. Bahkan, berkat adanya barang-barang China yang murah di AS telah membuat keluarga di AS menghemat US$850 atau Rp11,32 juta per tahunnya.  

Untuk itu, dengan pertemuan antara dua kepala negara tersebut, warga China berharap kritikan keras Trump tidak lagi diungkapkan. Sebab, tidak adil jika menyalahkan China atas kehilangan sejumlah pekerjaan di AS, yang justru sebenarnya bukan kesalahan China.

Airlangga: Performa Ekspor Membaik, Sinyal Positif Industri Manufaktur

Sebelumnya, 16 negara dimasukkan 'daftar khusus' oleh Presiden Trump dan dituding bertanggung jawab atas defisit neraca perdagangan AS. Seluruh negara tersebut dinilai telah membuat neraca perdagangan AS defisit sebesar US$50 miliar atau setara Rp666,4 triliun.

Ke-16 negara yang masuk daftar khusus Trump tersebut yaitu China, Jepang, Jerman, Meksiko, Irlandia, Vietnam, Italia, Korea, Malaysia, India, Thailand, Prancis, Swiss, Taiwan, Indonesia, dan Kanada. (art)

Ekspor-Impor

BPS Ungkap Dampak Perang Rusia-Ukraina bagi Neraca Perdagangan RI

Secara keseluruhan, share ekspor maupun impor antara Indonesia dengan Rusia-Ukraina sebenarnya memang tidak terlalu besar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022