Target Produksi Minyak Terjual Belum Tercapai

Pengeboran minyak di Pulau Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia
Sumber :
  • Reuters/Edgar Su

VIVA.co.id – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, atau SK Migas menyatakan, produksi minyak yang terjual, atau lifting migas hingga 31 Maret 2017 mencapai 787.800 barel per hari (bph).

SKK Migas: Komersialisasi Migas Harus Prioritaskan Kebutuhan Dalam Negeri

Angka itu belum mencapai target sebagaimana yang ditetapkan dalam asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sebesar 815 bph, atau realisasinya hanya 96,7 persen dari target.

Sekretaris SKK Migas, Budi Agustyono mengatakan, pihaknya tetap optimistis mengejar target tersebut karena dari sisi produksi, atau minyak yang sampai mulut sumur, realisasinya sampai akhir Maret sudah mencapai 815.600 bph.

Dukung Produksi, 15 Proyek Migas Siap Beroperasi di 2024

"Sinyal positif terlihat dari Lapangan Banyu Urip, yang pada akhir Maret, angka produksi per harinya sudah mencapai 205.119 barel per hari, atau di atas target sebesar 201.155 barel per hari," kata Budi di Anyer, Banten, Jumat 7 April 2017.

Ia menjelaskan, dari sisi gas, realisasi lifting sampai akhir Maret sudah di atas target. Dalam APBN, lifting gas ditargetkan sebesar 6.440 MMSCFD, sedangkan realisasinya telah mencapai 6.503 MMSCFD, atau 101 persen dari target.

Target Investasi Hulu Migas 2023 Tak Capai Target, Kepala SKK Migas Ungkap Kendalanya

“SKK Migas bersama KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama), tetap mengupayakan berbagai cara supaya target lifting, baik untuk minyak maupun gas dapat tercapai,” ujar Budi.

Menurut dia, sampai dengan akhir Februari 2017, KKKS Wilayah produksi sudah merealisasikan pengeboran 19 sumur pengembangan, 119 kegiatan kerja ulang, dan 4.350 perawatan sumur.

Sedangkan untuk KKKS eksplorasi, kegiatan yang sudah dilakukan adalah satu survei seismik, satu survei nonseismik, lima pengeboran sumur eksplorasi, dan satu kegiatan re-entry sumur eksplorasi.

"Sampai dengan 31 Maret 2017, investasi yang sudah dikeluarkan oleh KKKS adalah sebesar US$1,9 miliar, yang terdiri dari US$1,8 miliar dari blok produksi dan sisanya sebesar US$0,1 miliar dari blok eksplorasi. Sedangkan total penerimaan negara yang berhasil dibukukan dalam periode yang sama adalah sekitar US$3,4 miliar," tutur Budi. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya