- VivaNews/ Nur Farida
VIVA.co.id – Bank Indonesia melaporkan, pertumbuhan kredit perbankan sepanjang kuartal pertama tahun ini masih mencatatkan minus. Secara year to date, aktivitas kredit perbankan nasional tercatat minus 0,7 persen.
Deputi Gubernur Senior BI, MIrza Adityaswara menganggap wajar kredit perbankan yang masih minim di awal tahun. Menurut Mirza, kegiatan ekonomi di bulan-bulan pertama memang tidak menggeliat, seperti pada pertengahan hingga akhir tahun.
“Menurut kami, memang selalu lebih rendah. Biasanya kegiatan ekonomi mulai kelihatan di kuartal II, III, dan IV,” jelas Mirza, saat ditemui di Kompleks BI, Jakarta, Jumat 7 April 2017.
Lemahnya pertumbuhan kredit awal tahun, tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) perbankan yang mengalami kenaikan hingga berada di level 3,1 persen. Namun, menurut Mirza, hal itu masih bisa diantisipasi dengan pencadangan modal perbankan.
“Pencadangan perbankan Indonesia itu sekitar 102-204 persen dari NPL. Jadi, cukup untuk cover NPL yang terjadi. Baik BUKU (Bank Umum Kelompok Usaha) I, II, III, IV,” katanya. (asp)