Kondisi Global Pengaruhi Gerak Rupiah

Rupiah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat usai Pilkada DKI Jakarta putaran kedua diperkirakan dapat berpotensi melanjutkan pelemahan akibat kondisi global.

Bank Indonesia Proyeksi Dolar AS Bakal Anjlok di Semester II-2024

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, pelaku pasar tidak terlalu menanggapi sentimen Pilkada kemarin sebagai sentimen negatif yang memengaruhi ruang gerak bagi rupiah.

Menurutnya, saat ini rupiah tengah menyoroti Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) untuk menentukan besaran tingkat suku bunga dan pandangan BI terhadap kondisi makro dan moneter Indonesia. 

Rupiah Menguat Pagi Ini, tapi Berpotensi Balik Melemah

"Adapun dari sentimen Pilkada, kami rasa tidak terlalu banyak memengaruhi. Di sisi lain, perhatikan juga sentimen jelang RDG-BI Kami perkirakan BI masih akan mempertahankan besaran 7days Repo Rate di level 4,75 persen," katanya di Jakarta, Kamis, 20 April 2017.

Reza menjelaskan, padahal laju dolar sudah kembali melemah seiring adanya sentimen penilaian manipulasi mata uang antara yen dan dolar. "Di sisi lain, laju poundsterling berbalik melonjak setelah pernyataan Theresia May yang meminta percepatan pemilu di Inggris," tuturnya. 

Rupiah Dibuka Stagnan di Rp 15.810 per Dolar AS

Sementara dari dalam negeri, kata Reza, tidak ada sentimen negatif. Adapun langkah BI yang menerbitkan dua aturan baru terkait pinjaman dan pembiayaan likuiditas jangka pendek tampaknya tidak terlalu ditanggapi. "Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran Rp13.317 hingga Rp13.260," ujarnya. (mus)

Ilustrasi rupiah dan dolar AS.

Rupiah Ambruk Pagi ini ke Rp 15.841 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Rabu, 27 Maret 2024, sebesar 48 poin atau 0,31 persen ke Rp 15.841 per dolar AS

img_title
VIVA.co.id
27 Maret 2024