Pasokan Tak Stabil, Harga Minyak Kembali Anjlok 

Rig Minyak.
Sumber :
  • CNBC

VIVA.co.id – Harga minyak mentah dunia pagi ini dibuka melemah, setelah data persediaan minyak mentah Amerika Serikat meningkat dan menekan harga. Selain itu, upaya negara pengekspor minyak atau OPEC mengurangi pasokan dinilai meragukan dunia.

Harga Minyak Tergelincir Usai Stok Melimpah dan Dolar AS Menguat

Dilansir dari laman Reuters, pada Rabu 26 April 2017, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) turun 24 sen atau 0,5 persen menjadi US$49,32 per barel. Dan, jenis Brent turun 22 sen atau 0,4 persen menjadi US$51,88 per barel.

Para pedagang mengungkapkan bahwa laporan American Petroleum Institute (API) pada Selasa lalu mengungkap tentang meningkatnya persediaan minyak mentah AS sebanyak 897 ribu barel, sehingga total menjadi 532,5 juta barel telah membebani WTI.

Rupiah Menguat Hari Ini Dipicu Anjloknya Harga Minyak Dunia

Selain itu, OPEC dan sejumlah negara di luarnya seperti Rusia untuk memangkas produksi minyak 1,8 juta barel per hari pada paruh pertama tahun ini, ternyata tidak mengendalikan kelebihan pasokan dan menopang harga minyak.

Kepala Energi Logam Besi dari broker Marex Spectron, Georgi Slavov mengatakan, meski harga minyak baru-baru ini turun, dia optimistis ke depan persediaan akan kembali turun dan mendongkrak harga.

Harga Minyak Jatuh Dipicu Harapan Kemajuan Negosiasi Rusia-Ukraina

"Pasokan minyak mentah kemungkinan akan menurun selama tiga minggu ke depan (hingga pertengahan Mei), hal itu akan mendukung pasar dan menciptakan kondisi untuk rebound harga," ujarnya.

Ia menambahkan, selain pasokan yang akan menurun, hingga Mei nanti diperkirakan permintaan juga meningkat, sehingga timbulkan titik keseimbangan baru. (art)

Pengeboran Minyak Lepas Pantai Pertamina.

Ketidakpastian Ekonomi Tinggi, Harga Minyak Dunia Bervariasi dan di Bawah US$80 Per Barel

Harga minyak mentah jenis Brent berjangka naik 17 sen atau 0,2 persen, menjadi ke level US$79,52 per barel, sedangkan harga WTI turun 3 sen menjadi US$74,22 per barelnya.

img_title
VIVA.co.id
7 Desember 2022