Menteri Hanif Minta Pengusaha Wanita Ciptakan Lapangan Kerja

Menteri KEtenagakerjaan, Hanif Dhakiri.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengungkapkan, jumlah pengusaha perempuan di Indonesia meningkat signifikan. Semua pihak, dinilai punya kewajiban untuk terus meningkatkan jumlahnya di masa depan.

Mengintip Manfaat UU Cipta Kerja Dalam Mendukung Entrepreneurship

Hanif menjelaskan, dalam era persaingan, khususnya dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN, aroma persaingan semakin ketat. Maka, peningkatan jumlah pengusaha perempuan juga harus diiringi dengan peningkatan daya saing.

"Peningkatannya kita lihat dari 2015, jumlah wirausaha perempuan itu 12,7 juta, sekarang meningkat 14,3 juta. Jadi, ini sudah meningkat sebanyak 1,6 juta pengusaha perempuan," kata Hanif dalam sambutannya di acara Rakernas Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI), di Hotel Grand Sahid Jaya, Senin 15 Mei 2017. 

Sandiaga Uno: Jangan Takut dengan Risiko, Saya Juga dulu 'Zonk'

Hanif menegaskan, pihaknya berharap peningkatan jumlah para pengusaha perempuan itu juga harus diiringi dengan peningkatan daya saing produk-produk yang dihasilkan.

"Karena, era persaingan ini tidak bisa dielakkan, perempuan di Indonesia harus memperkuat daya saingnya, tentu produk murah dan delivery harus cepat, jadi yang diperlukan ini adalah inovasi," ujar dia.

Mimpi Ciputra Bantu Orang Terpinggirkan Jadi Wirausahawan

Kader dari partai PKB itu mengatakan, indikasi pertumbuhan inovasi itu akan terlihat dengan pasar tenaga kerja yang semakin aktif. Sehingga, diharapkan lapangan kerja akan meningkat.

"Sekarang pasar kerja masih pasif. Kalau pasar kerja sudah aktif, itu berarti ada peningkatan. Lalu, saat ini, di kita (Indonesia), kondisinya di SDM kita bagus, tetapi justru industrinya malah yang enggak siap," ujar dia. 

Kendati demikian, Hanif tetap memberikan apresiasi dengan peningkatannya partisipasi wirausaha perempuan di Indonesia.

"Partisipasi wirausaha perempuan juga mengalami peningkatan cukup menggembirakan di Indonesia. Kalau partisipasi perempuan yang dulu, 48,47 persen naik jadi 55,04, jadi ini kenaikan partisipasi perempuan di bidang ketenagakerjaan," tutur dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya