Jenis-jenis Bunga KPR Serta Cara Menghitungnya

Ilustrasi perumahan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/R Rekotomo

VIVA.co.id – Saat ini banyak orang yang memanfaatkan sistem Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk membeli rumah idaman. Sistem KPR menjadi cara yang paling sering digunakan banyak orang karena dinilai menguntungkan. 

Melantai di Bursa New York, PropertyGuru Raup Dana Segar US$254 Juta

Namun, sebelum mengajukan KPR rumah, akan lebih baik bila mengetahui terlebih dahulu sistem perhitungan yang ada di dalamnya, terutama dalam menghitung suku bunga KPR. Hal ini sangat penting mengingat suku bunga bank yang bisa naik dan turun sehingga tentunya akan memengaruhi cicilan KPR setiap bulannya. 

Saat ini ada tiga macam sistem perhitungan bunga yang diterapkan dalam KPR, dan berikut ini penjelasan mengenai sistem perhitungannya. Berikut penjelasannya dari Cermati.com.

Menerawang Efektivitas Perpanjangan Insentif PPN DTP Sektor Perumahan

1. Perhitungan KPR dengan bunga flat

Sistem perhitungan KPR dengan menggunakan bunga flat merupakan sistem perhitungan yang paling umum digunakan. Banyak orang yang memahami sistem bunga ini karena kalkulasi kreditnya terbilang sederhana, berikut beberapa ketentuan dari sistem perhitungan dengan menggunakan bunga flat. 

Dijual hingga Rp15 Miliaran, 486 Unit di Cluster Ini Laku dalam 2 Hari

- Nilai dari cicilan pokok harus sama setiap bulannya, mulai dari awal cicilan hingga waktu pelunasan. 

- Besarnya angsuran tidak akan berubah hingga KPR telah berakhir. 

- Nilai bunga beban akan tetap sama dalam setiap angsuran per bulannya. 
Berikut  rumus perhitungannya

- Total bunga= bunga (per bulan) x waktu pinjaman ( dalam hitungan bulan)

- Bunga (per bulan) = ( jumlah pinjaman x persentase suku bunga tahunan ) x 12.

Misalnya, saja jika anda menerima kredit bank sebesar Rp200 juta dengan bunga flat per tahun 12 persen dalam jangka waktu 15 tahun, maka jumlah yang harus anda bayarkan adalah Rp360 juta. Dengan angsuran tiap bulannya yang ditambahkan bunga sebesar Rp2 juta tiap bulan hingga masa KPR selesai.

2. Perhitungan KPR dengan bunga efektif

Sistem perhitungan ini sering dikenal dengan sliding rate. Sistem ini membuat anda harus membayar bunga kredit yang nilainya dihitung dari saldo akhir cicilan pokok dalam setiap bulannya. Sehingga nilai cicilan bulanan KPR ini dapat berubah-ubah setiap bulannya.  Umumnya banyak yang menggunakan sistem perhitungan bunga ini untuk KPR jangka panjang. 

Hal ini dikarenakan jenis bunga efektif jauh lebih bermanfaat untuk menjadi pinjaman jangka panjang karena nilai bunga tidak sebesar bila dibandingkan dengan bunga flat. 

Untuk sistem perhitungannya memang tidak simpel seperti bunga flat. Namun jauh lebih menguntungkan untuk anda ke depannya. Berikut ini rumus perhitungan sistem bunga efektif yang dapat anda simak. Untuk bunga per bulannya = (saldo akhir periode x presentase suku bunga per tahun) : 12.

Contoh: bila anda menerima kredit bank sebesar Rp200 juta dengan bunga efektif 12 persen tiap tahunnya. Dan kontrak cicilan per bulan yang disepakati adalah Rp10 juta per bulannya. Maka perhitungannya adalah:

-Bulan I     : bunga 1 persen x Rp200 juta = Rp2 juta

-Bulan II    : bunga 1 persen x Rp190 juta = Rp1,9 juta

3. Perhitungan KPR dengan bunga anuitas

Sebenarnya perhitungan bunga anuitas merupakan modifikasi dari perhitungan bunga efektif. Namun, sistem perhitungan bunga ini terbilang lebih rumit dibandingkan metode-metode perhitungan bunga sebelumnya. Bahkan dalam perhitungannya membutuhkan bantuan program komputer atau software

Sistem perhitungan ini sering digunakan oleh bank penyalur KPR di Indonesia dengan ketentuan-ketentuan seperti berikut:

- Besarnya bunga dihitung dari jumlah pokok yang belum dibayarkan

- Nilai angsuran tetap sama setiap bulannya, sehingga memudahkan nasabah untuk menghitung tanggungannya

- Komposisi bunga dan angsuran pokok yang digunakan berbeda jumlahnya, di mana bila nilai bunga menurun maka angsuran pokok meningkat. 

- Seringkali diterapkan untuk cicilan bunga dalam jumlah yang cukup besar di tahun pertama. Kemudian di pertengahan masa kredit, nilai bunga akan semakin mengecil namun angsuran pokok akan semakin membesar.

Rumus perhitungan, nilai bunga yaitu Saldo Pokok (SP) x suku bunga per tahun x tenor (30/360). 

Pelajari terlebih dahulu sebelum memilih

Setiap sistem perhitungan bunga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk itu, pelajari terlebih dahulu sistem perhitungan bunga tersebut dengan detail sehingga tidak terjadi kesalahpahaman kedepannya. Pilihlah sistem perhitungan yang sesuai dengan tujuan dan kemampuan finansial Anda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya