Jokowi Ingin Investasi China Tak Dibelokkan ke Politik

Pengibaran bendera China
Sumber :
  • Reuters/Stringer

VIVA.co.id – Usai Presiden Joko Widodo mengunjungi Konferensi Tingkat Tinggi One Belt One Road (OBOR) di Beijing, China, sejumlah kesepakatan kerja sama antarnegara dicapai dengan Indonesia. Salah satunya terkait infrastruktur dan pembangunan manusia.

Politisi Gerindra Ingatkan Pemerintah soal Investasi Tiongkok

Bahkan, dalam rapat evaluasi hasil kunjungan KTT OBOR, Presiden Joko Widodo turut mengundang sejumlah pihak dari TNI, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk ikut mengawal investasi agar cepat terealisasi.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, dilibatkannya TNI/Polri serta BIN dalam proses ini tentunya agar masalah investasi China tidak dibelokan ke urusan politik.

Luhut: China Itu Gampang, Kita Suruh Apa Saja Mau

Menurut dia, upaya ini sangat penting dilakukan saat ini mengingat kebijakan negara yang selalu diterpa isu sensitif seperti komunis dan tenaga kerja asal China yang menyerbu dalam negeri.

"Ya kita tahu sendirilah saat ini bagaimana media sosial isunya macam-macam. Keterlibatan TNI/Polri keinginan Presiden agar investasi, ya jangan dibelokkan ke politik," tutur Bambang, di kantornya, Selasa 23 Mei 2017.   

Ada Perang Dagang, RI Harus Manfaatkan Peluang Relokasi Investasi

Ia mengungkapkan, saat ini potensi investasi dari tiga provinsi yang diminati oleh China mencapai US$26-28 miliar. Salah satunya adalah investasi pariwisata di Danau Toba, Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, dan Kawasan Wisata Palbeach di Sulawesi Utara.

"Jadi sebenarnya tak usah khawatirlah, Bahkan, hebatnya ekonomi China bisa buat BUMN mereka jadi konglomerat dan buat anak usaha macam-macam," ujarnya.

Terowongan Walini Kereta Cepat Jakarta-Bandung, investasi dari China.

Sepanjang Kuartal VI-2019, China Rajai Investasi Asing di Indonesia

Nilai investasi China pada kuartal IV-2019 mencapai US$1,4 miliar.

img_title
VIVA.co.id
29 Januari 2020