Kiat Hemat Hadapi Bulan Puasa

Berhemat saat bulan puasa.
Sumber :

VIVA.co.id – Bulan Ramadan sudah tiba. Bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia. Di bulan Ramadan, akan ada banyak hal yang berubah, mulai dari kegiatan sampai soal belanja.

Tips Jitu Agar Tak Keteteran Bila Punya Pekerjaan Sampingan

Khusus untuk soal belanja, biasanya harga-harga kebutuhan pokok selalu mengalami kenaikan sekitar 20-25 persen. Karena itu, sebaiknya kita harus memiliki dana cadangan untuk menjalani bulan ini.

Untuk mengantisipasinya, berhemat adalah cara yang tepat agar budget bisa dikelola secara teratur hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri. Namun, bagi sebagian orang yang terbiasa dengan hidup boros dan sangat senang berbelanja, tampaknya hal ini akan cukup sulit dilakukan. 

Delapan Pekerjaan yang Bakal Digantikan Robot di Masa Depan

Ada baiknya kita selalu berhemat dengan kondisi keuangan kita, sekalipun di bulan Ramadan atau Hari Raya. Bagaimana kiat hemat selama bulan puasa, berikut ulasannya seperti dikutip dari Cermati.com, Senin, 29 Mei 2017:

1. Mengelola uang secara teratur

Tak Banyak yang Tahu, Ini Saat Tepat untuk Punya Asuransi Jiwa

Anda perlu mengelola keuangan untuk berbagai keperluan sehari-harinya nanti. Anda bisa memberikan persentase untuk setiap pos yang akan diatur dalam keuangan pribadi anda, saat sudah menerima gaji beberapa bulan sebelum Ramadan menjelang. Sisihkan uang itu untuk menambah pengeluaran di bulan Ramadan atau bisa dipakai sewaktu-waktu ketika membutuhkannya. 

Contohnya sebagai berikut:

- Sisihkan 30 persen untuk modal kerja. Maksud modal kerja di sini adalah beberapa kewajiban yang bisa bermanfaat untuk kehidupan di masa depan. Beberapa pengeluaran yang bisa menggunakan pos uang ini adalah membayar utang, zakat, juga dana perlindungan dari asuransi. Jika ada lebihnya, bisa menggunakannya
untuk keperluan lain.

- Sisihkan juga 30 persen untuk keperluan tabungan dan juga investasi. Walaupun menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, yang identik dengan musim berlibur juga. Bukan berarti kewajiban anda untuk menabung yang mungkin biasa dilakukan harus tertunda terlebih dulu. Jika sudah rutin dan biasa untuk menabung, lanjutkan saja.

- Sisihkan 40 persen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk kebutuhan saat menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri. Jika ternyata masih bisa tersisa, Anda bisa menggunakannya untuk memanjakan diri dengan fasilitas gaya hidup yang ada saat ini.

- Cukup sisihkan 10 persen saja, jika memang pola pembagian di atas tidak bisa diterapkan. Ambil 10 persen dari penghasilan itu untuk menambah budget keperluan lainya menjelang Ramadan.

2. Penggunaan pos dana 40 persen

Menyisihkan dana sebesar 40 persen dari penghasilan, tentunya berada dalam jumlah yang cukup besar. Dana ini bisa digunakan untuk keperluan dan pengeluaran yang biasanya membutuhkan dana cukup besar. 

Gunakan hal itu untuk memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadan, seperti membeli lauk pauk, vitamin dan juga membeli bahan olahan makanan lainnya. Setelah itu Anda bisa menggunakan untuk keperluan keluarga, seperti membeli pakaian anak-anak dan kebutuhan anda serta anggota keluarga lain. 

Jika masih bersisa, Anda bisa menggunakannya untuk keperluan lain yang belum bisa terpenuhi sebelumnya.

3. Membuat daftar belanja

Membuat daftar belanjaan ini ternyata memang bermanfaat untuk mendukung penghematan kita saat menjelang Ramadan dan Hari Raya. Adanya catatan tersebut dapat menahan kita saat menginginkan sesuatu yang bukan kebutuhan kita, selain itu belanja kita juga lebih teratur. 

Buat lis belanjaan Anda, mulai dari yang terpenting harus dibeli sampai yang bisa dinanti-nantikan. Jangan lupa sertakan total budget rata-rata yang harus dikeluarkan untuk pembelanjaan tersebut, belanja Anda akan lebih teratur.

4. Hindari belanja secara sekaligus

Berbelanja minimal sebelum Ramadan tampaknya akan lebih hemat, namun sebenarnya bisa saja malah lebih boros dari sebelumnya. Saat belanja sekaligus untuk satu bulan, Anda belum tentu tahu apakah makanan atau minuman juga bahan makanan yang dibeli benar-benar akan dikonsumsi saat Ramadan nanti. 

Untuk itu, sebaiknya Anda berbelanja secara terus-menerus, namun Anda mengetahui apa yang harus dibeli dan dibutuhkan, apa yang sebenarnya tidak diperlukan. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya