Besaran Idealnya Biaya Top Up e-Money Versi Perbankan

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Sumber :
  • www.skyscrapercity.com

VIVA.co.id – Bank Indonesia terus mengkaji rencana pengenaan biaya untuk fasilitas penambahan saldo, atau top up uang elektronik, atau e-Money dalam rangka mempercepat penerapan transaksi non tunai di jalan tol.

Laba Bersih BTN 2021 Naik 48,3 Persen, NPL Turun

Bank sentral pun telah memastikan, besaran biaya tidak akan membebani masyarakat.

Lantas, berapa biaya ideal untuk pengenaan biaya fasilitas top up versi perbankan?

Melalui Jaringan SWIFT MT101, BRI Perkuat Layanan Global Banking

"Menurut perkiraan kasar, kira-kira Rp2.000," kata Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Haru Koesmahargyo melalui pesan singkatnya kepada VIVA.co.id, Rabu 7 Juni 2017.

Meski demikian, bank pelat merah tersebut mengaku belum melakukan kajian dasar atas rencana pengenaan biaya fasilitas top up. Namun, secara garis besar, emiten berkode BBRI itu mengapresiasi rencana bank sentral atas kajian untuk mengenakan biaya top up yang saat ini dilakukan.

Kinerja BTN Lampaui Industri Perbankan Kala Pandemi karena Ini

Menurut Haru, pengenaan biaya tersebut menjadi insentif tersendiri bagi perbankan, terutama dalam mengembangkan bisnis uang elektronik. Infrastruktur pendukung bisa terbangun dan keinginan BI menciptakan transaksi non tunai pun bisa terealisasi.

Fee yang didapat bank, bisa menggantikan biaya transaksi dan untuk mengembangkan jaringan elektronik yang lebih luas,” ujarnya. (asp)

Direktur Utara BTN Haru Koesmahargyo.

Gara-gara Hal Ini, Nasabah Loyal BTN Meningkat 222 Persen

Sementara itu saldo dari nasabah BTN yang teregistrasi meningkat lebih dari 250 persen pada tahun 2021.

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2022