Beli Elpiji Pakai Kartu Sakti, BI: Perbankan Sudah Siap

Logo Bank Indonesia.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside/Files

VIVA.co.id – Bank Indonesia meminta agar data para penerima subsidi elpiji 3 kilogram dan listrik haruslah data-data yang benar-benar valid. Pihak perbankan, disebut sangat siap untuk membantu mendorong subsidi tepat sasaran tersebut. 

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Pungky Purnomo Wibowo mengatakan, pihak perbankan telah mulai menjalankan sistem bantuan sosial melalui kartu non tunai sejak Kementerian Sosial menerapkan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). 

"Kemensos dia punya PKH itu 6 juta (keluarga) yang sudah berjalan, di situ juga ada BPNT 1,4 juta," ujar Pungky di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jakarta, Selasa 20 Juli 2017. 

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

Ia menjelaskan, perbankan sudah sangat siap baik dari sisi infrastruktur ketersediaan mesin electronic data capture (EDC) hingga Sumber Daya Manusia. "Agen ada di bawah BI dan OJK kurang lebih sudah ada 150 ribu jumlahnya, kita siap untuk seluruh Indonesia," ujarnya menjelaskan. 

Menurut dia, kartu yang disiapkan mencapai 25,7 juta sebagaimana kebutuhan akan subsidi tepat sasaran berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). "Tapi datanya harus benar-benar reliable," kata dia.

BI Terbitkan Aturan Ketentuan Intensif untuk Perbankan

Ia pun mengungkapkan, kartu yang diterapkan nanti akan menggunakan sistem kartu kombinasi dompet elektronik atau lebih dikenal e-Wallet. 

"Di sana ada rekening tabungan dan ada e-money, masing-masing kita buat macam-macam dompet, baik untuk bantuan pangan non tunai, program keluarga harapan, listrik dan elpiji, semua jadi satu." (mus) 
 

Ilustrasi dolar AS

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022