- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – PT Jasa Raharja mengungkapkan, angka kecelakaan pada musim mudik Lebaran tahun ini turun cukup jauh sebesar 50 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Meski santunan kecelakaan perusahaan yang naik hingga 100 persen, dipastikan keuangan perusahaan pelat merah di bidang asuransi kecelakaan ini tak berdampak.
Direktur Utama Jasa Raharja Budi Setyarso mengatakan, kenaikan santunan hingga 100 persen tidak akan memberikan pengaruh besar bagi keuangan perusahaan. Meskipun, hal itu ditambah pula dengan tidak adanya kenaikan iuran wajib.
"Tidak memengaruhi manajemen keuangan di Jasa Raharja. Insya allah aset kita, kekayaan kita itu juga ada Rp13 triliun dan cadangan kita cukup untuk lima tahun ke depan," ujar Budi di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat 7 Juli 2017.
Selama masa mudik Lebaran tahun ini, ia mengatakan, ada kejadian yang menonjol, yaitu kecelakaan yang mengakibatkan delapan orang meninggal dunia. Setiap korban meninggal dunia, mendapat santunan Rp50 juta yang dibayarkan dalam waktu 2x24 jam. Angka ini naik 100 persen dibanding tahun lalu, yaitu Rp25 juta.
"Karena korban meninggal dunia, itu kan Rp50 juta. Yang menonjol kejadian di Bali, yang ada korban delapan orang itu. Maka, sesuai dengan KPI (Key Performance Indicator) Jasa Raharja bisa diselesaikan dalam waktu 2x24 jam," jelas dia.
Ia menambahkan, hitung-hitungan Kementerian Keuangan yang menaikkan santunan hingga 100 persen sudah tepat.
"(Kecelakaan) Dibandingkan tahun kemaren menurun 50 persen. Jadi sudah diperhitungkan dengan benar oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN untuk kenaikan santunan tanpa diikuti iuran wajib dan sebagainya," ujar dia. (asp)
Menhub Tegaskan Pengangkatan Korban dan KM Sinar Bangun Jadi Prioritas
Asuransi untuk para korban pun akan segera cair.
