Cara Atur Keuangan Bagi Freelancer

Ilustrasi freelance.
Sumber :
  • Ilustrasi pekerja freelancer

VIVA.co.id – Bekerja sebagai freelancer kini dinilai sebagai hal yang menarik. Terlebih bagi generasi milenial. Tanpa harus mengikuti ritme yang monoton mulai dari waktu kerja, waktu libur hingga besaran gaji, profesi freelancer dipandang sangat sesuai dengan karakter generasi milenial. 

Adegan Film Porno yang Paling Dicari, hingga Dokter Boyke Sebut Onani Sehat

Namun, bukan berarti profesi ini tidak punya masalah. Karena freelancer biasanya bekerja berdasarkan order, penghasilan yang diperoleh kadang tak menentu. Bisa terjadi, order pekerjaan sangat tinggi sehingga penghasilan melambung tinggi, namun ada kalanya juga pekerjaan seret sehingga pemasukan tidak ada. 

Nah, untuk Anda yang berminat jadi freelancer, berikut ini cara mengelola keuangan yang tepat seperti dikutip dari CekAja.com.
 
1. Catat setiap pemasukan dan pengeluaran

Hasil Penelitian: Jenis Bidang Pekerjaan Ini Rentan Potensi untuk Selingkuh

Tidak jarang seorang freelancer memiliki lebih dari satu pekerjaan di waktu yang sama. Alhasil arus uang masuk dan uang keluar jadi semakin sering. 

Agar uang yang Anda miliki lebih mudah dilacak, selalu catat setiap transaksi baik itu uang masuk maupun uang keluar. Dengan melakukan pencatatan uang, Anda bisa melakukan perencanaan keuangan. 

4 Tips agar Kamu Tidak Menderita di Tanggal Tua

Misalnya, Anda bisa mengetahui pos pengeluaran apa yang terlalu besar atau bahkan tak penting sehingga bisa dilakukan pengurangan pada bulan berikutnya. 
 
2. Jangan lupa tabungan pensiun

Berbeda dengan pegawai negeri sipil atau pekerja swasta yang memiliki dana pensiun, pekerja lepas tidak memiliki keuntungan ini. Untuk itu, mereka harus menyiapkan sendiri dana hari tuanya. Awas, jangan sampai tak menyiapkan kebutuhan pensiun. 

Anda tak mau kan hidup dalam keterbatasan uang di hari tua?. Untuk itu, langkah pertama yang harus dilakukan ketika mendapatkan bayaran adalah menyisihkan untuk hari tua. Dana tersebut bisa ditabung di produk perbankan seperti deposito atau produk lain yang cocok dengan kebutuhan Anda.

3. Selanjutnya, sisihkan untuk kebutuhan pokok

Salah satu tips untuk pekerja lepas adalah selalu mengalokasikan uang belanja kebutuhan tidak lebih besar dari bulan-bulan sebelumnya. Maksudnya, jika penghasilan Anda bertambah karena pekerjaan banyak, usahakan untuk tidak menambah konsumsi. 

Bahkan, lebih baik lagi jika konsumsi bisa ditekan terus ke titik yang lebih rendah lagi. Namun ingat, tetap perhatikan kualitas hidup Anda. 

4. Sisihkan untuk dana darurat 

Setelah menyisihkan dana untuk kebutuhan pokok dan biaya tidak terduga, siapkan juga uang yang Anda dapat untuk dana darurat. Dana darurat penting sebagai dana yang dikeluarkan bila mengalami hal tak terduga, misalnya  mengalami musibah, sakit atau kehilangan pekerjaan. Sisakan setidaknya 20 persen hingga 30 persen dari pendapatan yang kamu terima untuk kebutuhan darurat ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya