Suku Bunga AS Berpotensi Kembali Dinaikkan

Gubernur Bank Sentral AS (The Fed), Janet Yellen.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve menilai perekonomian negara Paman Sam cukup sehat bila suku bunga acuan kembali dinaikkan, dan menurunkan portofolio obligasinya yang dalam jumlah besar. Hal tersebut disampaikan Gubernur The Fed, Janet Yellen di depan kongres AS, Rabu waktu setempat. 

7 Negara Ekonomi Terbesar di Dunia Tahun 2050, Peringkat Indonesia Gak Main-main!

Dilansir dari Reuters, Kamis 13 Juli 2017, pada kesempatan itu Janet menggambarkan bahwa ekonomi AS terus bergerak maju secara perlahan. Lapangan kerja meningkat, konsumsi rumah tangga membaik, dan terjadi lonjakan investasi bisnis yang masuk baru-baru ini. 

"The Fed terus berharap bahwa evolusi ekonomi akan menjamin kenaikan bertahap suku bunga AS," ujarnya. 

BI Sebut Perlambatan Ekonomi 2024 Dipengaruhi Negara-negara Eropa dan China

Namun, dia menegaskan, kenaikan suku bunga tidak akan dilakukan secara signifikan. Meskipun Fed merasa pengetatan kebijakan moneter bisa dilakukan lebih jauh melihat kondisi ekonomi AS saat ini. 

"(Suku bunga) tidak perlu lagi naik begitu jauh untuk mencapai tingkat netral yang tidak mendorong atau menghambat aktivitas ekonomi," tuturnya. 

Sri Mulyani Ungkap Ekonomi Global 2024 Masih Diproyeksi Lemah oleh IMF dan World Bank
VIVA Militer: Rudal hipersonik Iran gagal dibendung sistem Iron Dome Israel

Waspadai Dampak Ekonomi Politik atas Serangan Iran ke Israel

Serangan drone Iran ke Israel dikhawatirkan bakal berdampak secara politik dan ekonomi dalam negeri yang terjadi pada Sabtu malam, 13 April 2024. Memang, serangan Iran in

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024