Naiknya Tarif Listrik Buat Kepercayaan Konsumen Turun

PLN saat periksa meteran listrik di rumah susun Tambora.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki

VIVA.co.id – Kekhawatiran konsumen pada kenaikan tarif listrik, tingginya harga bahan pangan, dan kelangkaan pekerjaan membuat Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Juli 2017, yang disurvei Danareksa Research Institute turun 0,1 persen menjadi 98,19.

Usai Pemilu Investasi Mulai Masuk RI, Investor Cermati Hal Ini

Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Damhuri Nasution mengatakan, meski IKK Juli turun, namun secara keseluruhan kepercayaan konsumen tercatat stabil, setelah mengalami penurunan 0,9 persen pada survei bulan sebelumnya.

Menurut dia, pada Juli sekitar 63,1 persen konsumen masih merasa khawatir pada tingginya bahan pangan. Lalu, 32,3 persen khawatir pada lapangan kerja dan 8,5 persen khawatir pada kenaikan tarif listrik atau naik dari 4,3 persen bulan lalu.

Investor Tumbuh Signifikan, BRI Danareksa Sekuritas Incar Dana Kelolaan Rp 300 Miliar pada 2024

Sementara itu, untuk komponen pembentukan IKK Juli 2017 tercatat Indeks Situasi Sekarang (ISS) mengalami kenaikan sebesar 3,6 persen menjadi 81,6. Sedangkan, Indeks Ekspektasi (IE) Turun 2 persen menjadi 110,7.

"Konsumen memberi penilaian yang lebih baik terhadap keadaan ekonomi nasional saat ini. Sementara itu, IE turun karena melemahnya optimisme masyarakat terhadap prospek ekonomi enam bulan mendatang," jelas Damhuri dalam keterangannya yang diterima VIVA.co.id, Selasa 1 Agustus 2017.

Pembangunan Fase 2, KITB Kantongi Dana Rp3 Triliun dari PMA

Ia mengungkapkan, walaupun optimisme masyarakat terhadap prospek ekonomi lokal dan ekonomi nasional enam bulan mendatang melemah, rencana konsumen untuk membeli barang tahan lama ternyata mengalami peningkatan pada bulan Juli.

Survei mencatat, pada Juli sekitar 40,6 persen konsumen berencana membeli barang tahan lama enam bulan mendatang, naik dari 39,73 persen konsumen yang disurvei pada Juni 2017. 

Selain itu, pada survei Juli konsumen yang merasa yakin tekanan inflasi akan menurun dalam enam bulan mendatang turun 5,3 persen menjadi 172,0, yang merupakan level terendah dalam lebih dari delapan tahun terakhir. 

"Secara umum, ekspektasi menurunnya tekanan inflasi enam bulan mendatang disebabkan oleh ekspektasi harga-harga (terutama harga bahan pangan, sandang, dan transportasi) akan kembali normal, setelah berakhirnya Ramadan dan Idul Fitri," ujarnya.

Sementara itu, kepercayaan konsumen terhadap kemampuan pemerintah melaksanakan tugas-tugasnya terus menguat pada Juli. Setelah naik sebesar 0,8 persen pada survei sebelumnya, Indeks Kepercayaan Konsumen terhadap Pemerintah (IKKP) naik sebesar 1,5 persen dari 99,9 menjadi 101,5. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya