Jokowi Ancam Pengusaha yang Suka Gerogoti Hutan

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • Viva.co.id/Lucky Aditya

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo pada hari ini, resmi membuka Rapat Kerja Nasional, Pekan Nasional Perubahan Iklim dan Kemah Generasi Lingkungan untuk Konversi. Perhelatan ini, akan dilaksanakan secara bersamaan pada 2 hingga 4 Agustus 2017 mendatang.

Dukung APBN Lewat Pajak, Pengusaha Pribumi Ini Terima Penghargaan

Di depan para pelaku usaha dan sejumlah pemimpin daerah, kepala negara menyindir pengelolaan hutan yang saat ini belum teroptimalisasi dengan baik. Jokowi, sapaan akrab Presiden pun berpesan agar hal tersebut bisa segera diperbaiki.

"Kita blak-blakan saja, kalau saya mau buka satu persatu nanti ramai. Harusnya saudara-saudara tahu semuanya apa yang saya maksudkan," ujar Jokowi di Jakarta, Rabu 2 Agustus 2017.

Strategi Pengusaha Lokal di Mal Bertahan saat Pandemi

Menurut Jokowi, sampai saat ini masih ada segelintir pemangku kepentingan yang menjalankan tugasnya hanya berorientasi proyek. Padahal, seharusnya pengelolaan hutan seharusnya mampu menciptakan kegiatan ekonomi, yang memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Betul-betul yang namanya perizinan. Jangan orang datang, diberi, orang datang, diberi. Sudah. Itu setop. Saya ingatkan ini setop. Kalau enggak setop, hati-hati," ujarnya menegaskan.

Pertamina Beri Peluang Bisnis Pengusaha Lokal di Blok Rokan

Jokowi mengatakan, dibutuhkan jiwa-jiwa nasionalis untuk menyelesaikan persoalan konkret terkait dengan pengelolaan hutan. Apalagi, selama ini telah terbukti bahwa pengelolaan hutan di Indonesia tidak mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat setempat.

"Yang namanya taman nasional yang perlu dilindungi, lindungi secara baik. Jangan hanya namanya taman nasional, tapi digerogoti. Sedikit-sedikit digerogoti. Tau-tau sudah ratusan, ribuan hektare kita biarkan. Jangan ini terus-terusan," katanya.

"Nanti dalam forum tertutup akan saya buka semuanya. Kalau pengen saya buka. Saya hanya titip hati-hati. Kalau saya sudah bilang hati-hati, awas," ujarnya mengancam. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya