Indonesia Tertinggal Jauh dari Malaysia soal Dana Haji

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Sumber :
  • dok.Bappenas

VIVA.co.id – Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan, rakyat Indonesia tak perlu khawatir dana haji diinvestasikan untuk infrastruktur. Menurut dia, investasi dana haji sudah dilakukan di Malaysia sejak 1963.

Cerita Pilu Istri dari YouTuber Palestina, Lebaran Malah Jadi Tahanan Kota

Bambang mengatakan, Indonesia jelas ketinggalan terkait pengelolaan dana haji. Bahkan, kata dia, Malaysia sudah membentuk Lembaga Tabung Haji Malaysia (LTHM) sejak 1963. Sementara itu, Indonesia baru membentuk Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada tahun ini.

"Kalau ditanya kita ketinggalan (dibanding Malaysia), jangan ditanya lagi. Kita sudah sangat sangat ketinggalan. Tahun 1963 mereka sudah bikin LTHM, Lembaga Tabung Haji Malaysia. Dengan tiga kegiatan, ada penyimpanan, jasa operasional haji, dan investasi dana haji," kata Bambang dalam diskusi “Forum Merdeka Barat 9”, di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Sabtu 5 Agustus 2017.

Isu Dana Haji Dipakai untuk Bikin Infrastruktur, DPR: Semua Itu Tidak Benar

Ia menjelaskan, pengelolaan dana haji di Malaysia juga berfokus pada investasi yang saat ini totalnya kurang lebih mencapai US$14 miliar atau sekitar Rp180 triliun. Dana haji Indonesia yang sebesar Rp96 triliun, menurutnya masih sangat jauh di bawah angka tersebut.

"Kalau kita lihat alokasi aset dari tabung haji Malaysia per Desember itu, kebanyakan di pasar modal, fixed income, dan instrumen keuangan lainnya," tutur Bambang.

Jokowi Ingatkan BPKH agar Hati-hati Kelola Dana Haji yang Besar

Bahkan, kata dia, LHTM sudah memiliki anak perusahaan sendiri. Selain itu, Bambang mengatakan, LTHM tidak hanya menginvestasikan dana haji di dalam negeri melainkan sudah mulai ke luar negeri.

"LTHM menginvestasikan dana haji pada sektor-sektor yang menguntungkan, berkelanjutan, kompetitif, dan tingkat risiko yang wajar. Nah, mereka tidak hanya investasi di Malaysia, mereka juga investasi di luar negeri. Anda bisa lihat ada Australia, Korsel, ada Indonesia, Hong Kong Taiwan, Filipina, dan Singapura," tuturnya.

Ia melanjutkan, LTHM melakukan investasi domestiknya banyak pada sektor perdagangan jasa dan juga terkait infrastruktur.

"Yang terkait infrastruktur ada ketenagalistrikan, konstruksi, dan perumahan. Itu adalah alokasi investasi tabung haji Malaysia, yang di Malaysia sendiri," ujar Bambang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya