Optimisme Konsumen Naik, Tarif Listrik jadi Catatan

Petugas PLN memeriksa meteran listrik.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Semakin optimisnya prospek pasar kerja dalam enam bulan mendatang membuat Indeks Kepercayaan Konsumen Agustus 2017 yang disurvei Danareksa Research Institute naik sebesar 1,5 persen menjadi 99,7. Konsumen juga melihat prospek ekonomi dalam enam bulan mendatang semakin meningkat.

Usai Pemilu Investasi Mulai Masuk RI, Investor Cermati Hal Ini

Menurut Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Damhuri Nasution, meski naik, ada isu yang bikin konsumen khawatir. Ini menyangkut harga bahan pangan, kelangkaan kerja dan terbesar kenaikan tarif listrik. Pada Agustus, sekitar 8,5 persen konsumen khawatir terhadap penyesuaian tarif listrik.  

Dua komponen pembentuk Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Agustus tercatat mengalami peningkatan, yaitu Indeks Situasi Sekarang (ISS) yang naik 1,8 persen menjadi 83,0 dan Indeks Ekspektasi (IE) yang naik 1,4 persen menjadi 112,2.

Investor Tumbuh Signifikan, BRI Danareksa Sekuritas Incar Dana Kelolaan Rp 300 Miliar pada 2024

"ISS naik karena konsumen memberi penilaian yang lebih baik terhadap keadaan saat ini, sedangkan IE lebih didorong menguatkan optimisme masyarakat terhadap prospek ekonomi dalam enam bulan mendatang," jelas Damhuri dalam siaran persnya, Senin 4 September 2017.  

Dengan meningkatnya optimisme masyarakat tersebut rencana konsumen untuk membeli barang?barang tahan lama juga mengalami peningkatan. Berdasarkan survei Agustus, sekitar 42,34 persen konsumen berencana membeli barang?barang tahan lama dalam enam bulan mendatang, naik dari 40,60 persen bulan lalu.

Pembangunan Fase 2, KITB Kantongi Dana Rp3 Triliun dari PMA

Selain itu, konsumen juga merasa yakin bahwa tekanan inflasi akan meningkat dalam enam bulan mendatang. Di mana Indeks yang mengukur sentimen konsumen terhadap inflasi naik sebesar 5 persen yaitu dari 172,0 menjadi 180,7 pada Agustus.

Secara umum, ekspektasi meningkatnya tekanan inflasi enam bulan mendatang tersebut disebabkan oleh ekspektasi harga-harga (terutama harga bahan pangan, sandang, dan transportasi) yang akan meningkat menjelang akhir tahun karena perayaan Natal dan tahun Baru.

Sementara itu, kepercayaan konsumen terhadap kemampuan pemerintah untuk melaksanakan tugas?tugasnya sedikit melemah pada Agustus. Indeks Kepercayaan Konsumen terhadap Pemerintah (IKKP) turun sebesar 0,5 persen yaitu dari 101,5 menjadi 101,1.

Pada survei Agustus, hanya dua komponen IKKP berada di atas level 100. Komponen yang mengalami penurunan terbesar adalah komponen yang menunjukkan kemampuan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yaitu turun 6,2 persen dari 104,7 menjadi 98,2. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya