- instagram.com/ugm.yogyakarta
VIVA.co.id – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengungkapkan, pemerintah maupun perusahaan Jepang telah menyatakan minatnya untuk menggarap beberapa proyek strategis pemerintah. Negeri Sakura itu tertarik untuk ikut serta dalam tujuh proyek pemerintah.
“Jadi, tujuh itu sudah oke semua,” kata Basuki, saat ditemui di Jakarta, Selasa 5 September 2017.
Proyek pertama adalah pembangunan Pelabuhan Patimban, yang rencananya bisa dimulai pada awal 2018 mendatang. Selain pelabuhan tersebut, Jepang pun telah menyatakan minatnya untuk ikut serta dalam proyek kereta api Jakarta-Surabaya.
Saat ini, kata Basuki, proyek tersebut masih dalam tahap feasibilty study, di mana ada tiga opsi pembangunan yang akan dilakukan. Jepang, ditegaskan dia, pun telah meminta pemerintah untuk segera menentukan keputusan terkait pembangunan jalur kereta tersebut.
“Jadi, apakah pakai jalur lama, direhab, atau dengan jalur yang baru. Mereka minta mana yang mau diputuskan pemerintah, dan minta diputuskan segera,” ujarnya.
Selain kedua proyek tersebut, Jepang pun tertarik untuk ikut serta menggarap proyek strategis lainnya seperti Blok Masela, Tol Trans Sumatera, Waste Water Treatment, Mass Rapid Transit fase kedua, sampai dengan pembangunan pulau-pulau terluar di wilayah Indonesia.
“Jadi, seperti Morotai, Bitung, itu mereka juga sudah investasi. Mereka bangun prasarana dan sarana, air minum, perumahan,” katanya.
Meski demikian, pemerintah belum ingin membeberkan secara rinci skema pendanaan ketujuh proyek tersebut, apakah dalam bentuk pinjaman atau pun penanaman modal yang dilakukan Jepang. Namun, ketertarikan Jepang menjadi sinyal baik bagi pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
