Jangan Kaget, Akan Ada Banyak Rusun di Atas Stasiun KRL

Menteri BUMN Rini Soemarno
Sumber :
  • Zahrul Darmawan/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Hunian bernuansa apartemen untuk kalangan kelas menengah ke bawah ditargetkan bakal dibangun di sembilan titik lagi di sekitar Jabodetabek. Upaya tersebut mempercepat pembangunan program satu juta rumah, sekaligus untuk mengurangi angka backlog perumahan.

Melantai di Bursa New York, PropertyGuru Raup Dana Segar US$254 Juta

Demikian disampaikan Menteri BUMN, Rini Soemaro, usai meresmikan rumah susun berkonsep Transit Oriented Development (TOD) tersebut, di kawasan Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, Senin 2 Oktober 2017.

“Selain ini, ada beberapa titik lagi,  surprise dong kalau sekarang saya bilang. Tahun ini, jumlahnya sembilan lagi ya,” ujarnya.

Menerawang Efektivitas Perpanjangan Insentif PPN DTP Sektor Perumahan

Lebih lanjut, dia menjelaskan, proyek TOD Depok ini memiliki komposisi hunian Rumah Susun Hak Milik (Rusunami) dengan tipe hunian studio hingga tipe hunian dengan tiga kamar tidur. Khusus untuk Rusunami, tipe hunian paling minimal adalah dengan luas kurang lebih 32 meter persegi.

“Kami menekankan betul, karena kita masih backlog, terutama perumahan untuk masyarakat kurang mampu, makanya tiap TOD harus ada MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) untuk masyarakat menengah ke bawah,” katanya.

Dijual hingga Rp15 Miliaran, 486 Unit di Cluster Ini Laku dalam 2 Hari

Seperti diketahui, peresmian proyek TOD di Depok ini adalah kali kedua, setelah sebelumnya proyek yang sama berdiri di Stasiun Tanjung Barat. Perumnas dan PT KAI akan mengoptimalisasi pemanfaatan lahan strategis KAI untuk pengembangan kawasan yang terintegrasi dan inklusif berbasis TOD, terutama untuk ruang-ruang vertikal yang belum dimanfaatkan.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo menjelaskan, selain untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat, guna mendapatkan hunian yang terintegrasi dengan moda transportasi massal. Hal ini juga merupakan bagian dari upaya mengurangi polusi di Jabodetabek.

“Tujuan kami satu adalah mengubah lifestyle penduduk Indonesia, Jabodetabek khususnya, untuk dapat menerapkan aktivitas harian yang ramah lingkungan dan efektif sekaligus efisien di sisi waktu dan biaya.” ungkapnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya