Swasta Dinilai Cuma Mau Investasi di Proyek Untung

Rhenald Kasali
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id – Kamar Dagang dan Industri Indonesia mengeluhkan kinerja perusahaan pelat merah beserta anak cucunya yang berdampak buruk bagi swasta. Banyak Badan Usaha Milik Negara saat ini dianggap telah mengambil ladang emas swasta maupun UMKM, karena berbisnis di luar bisnis utamanya.

Adaptasi di Tengah Pandemi, KAI Optimalkan Aset Ini Jaga Kinerja

Meski demikian, perusahaan pelat merah tidak bisa begitu saja disalahkan sebagai agen pembangunan. Sektor swasta, pun diharapkan tidak hanya mengedepankan aspek keuntungan semata, melainkan harus sejalan dengan rencana Presiden Joko Widodo mempercepat pembangunan.

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Rhenald Kasali menilai, sektor swasta selama ini hanya mengharapkan imbal hasil yang lebih besar dalam suatu proyek. Padahal di satu sisi, pemerintah membutuhkan sektor swasta untuk ikut serta dalam mempercepat pembangunan.

Erick Thohir Tegaskan Perusahaan BUMN Harus Palugada

“Saya cek Trans Sumatera, bukan swasta yang bangun. Jawabannya, swasta tidak minat bangun karena IRR (Internal Rate of Return) kecil dan tidak menarik,” kata Rhenald, saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu 4 Oktober 2017.

Menurut Rhenald, sektor swasta yang selalu mengedepankan keuntungan dalam suatu proyek, mau tidak mau membuat perusahaan pelat merah harus turun tangan dalam mempercepat pembangunan. Maka, keluhan pengusaha terkait hal tersebut sejatinya tidak perlu dibesar-besarkan.

BNI Cetak Laba Bersih Rp4,32 Triliun pada Kuartal III-2020

“Sekarang Jalan Tol Bocimi (Bogor, Ciawai  dan Sukabumi) tidak dibangun-bangun. Swasta yang bangun tiap tahun ganti-ganti. Ini sama sekali tidak membangun kompetensi,” katanya.

Menurut Rhenald, proyek pembangunan yang saat ini digencarkan pemerintah telah membuka peluang sebesar-besarnya kepada swasta untuk ikut serta. Namun, diharapkan sektor swasta pun tidak hanya mengedepankan keuntungan semata dalam proyek pemerintah.

Transaksi di Pegadaian.

Nasabah Pegadaian Melonjak Selama COVID-19 jadi 3 Juta Orang

Pegadaian mencatat kenaikan jumlah nasabah sebesar 21,4 persen secara tahunan dari 15 Juta menjadi 18 Juta.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2021