Hampir 29 Tahun Mangkrak, Jokowi Resmikan KEK Mandalika

Presiden Joko Widodo saat meresmikan KEK Mandalika
Sumber :
  • VIVA.co.id/Istimewa

VIVA – Presiden Joko Widodo akhirnya meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, yang berada di Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Jumat 20 Oktober 2017.

PIM dan PGN Berkolaborasi Kembangkan Bisnis di KEK Arun Aceh

Baru kali ini pembangunan bisa dirampungkan hingga diresmikan. Setelah puluhan tahun lamanya tidak tergarap alias mangkrak.

"Bicara Mandalika, ini sudah hampir 29 tahun kami kerjakan. Urusannya tidak selesai-selesai. Karena apa? Pembebasan lahan, sehingga mengurangi kepercayaan investasi untuk masuk ke sini," ujar Jokowi, seperti dikutip dalam siaran pers Sekretariat Presiden, Jumat 20 Oktober 2017.

Mendag Lutfi Dinobatkan Jadi Pemimpin Terpopuler oleh Warganet

Jokowi sebelumnya mengunjungi kawasan ini pada April 2015. Lalu dicari masalah, kenapa pembangunan tidak berjalan. Sebab, mandeknya proyek, lanjut Presiden Jokowi, bisa karena harga tanah yang terlalu mahal, atau masyarakat yang tidak mendukung.

"Ternyata hanya selembar kertas, payung hukum, yang namanya Inpres (Instruksi Presiden) untuk pembebasan lahan," lanjut Jokowi.

Mengintip Potensi Ekonomi Daerah Pariwisata Super Prioritas Likupang

Karena saat itu payung hukum tidak ada, membuat jajaran pemerintahan daerah tidak berani untuk mengambil tindakan. Maka, Jokowi segera mengeluarkan Instruksi Presiden yang mengatur tentang pembebasan lahan.

"Kami rapat sekali, keluar Inpres, setelah itu tidak ada dua bulan, Alhamdulillah pembebasan lahan lancar semuanya. Kalau bapak/ibu dan saudara semua bekerja tidak detail dan tidak menyampaikan masalahnya kepada pimpinan-pimpinan yang ada, ya tidak akan selesai. Saya kalau tidak ke sini, ya tidak mengerti," tuturnya.

Oleh karenanya, setelah hambatan tersebut berhasil dicarikan jalan keluarnya, maka tidak ada alasan lagi untuk tidak mengembangkan kawasan khusus ini.

KEK Mandalika yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional ini nantinya diharapkan dapat berdampak langsung kepada masyarakat sekitar dan memajukan perekonomian daerah.

"Ada yang bisa berjualan cenderamata, buka restoran, buka homestay, dan kami hitung nanti bisa ada rekrutmen karyawan kurang lebih 58 ribu. Investasi yang sekarang berjalan ada delapan investor hotel senilai Rp13 triliun dan kami harapkan nanti bisa berlipat tiga kali," ujar mantan gubernur DKI Jakarta ini.

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Gubernur Nusa Tenggara Barat M Zainul Majdi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya