- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA – Harga emas acuan dunia pagi ini dibuka melemah setelah dolar Amerika Serikat naik ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir terhadap Yen. Pelemahan Yen didorong oleh kemenangan blok Perdana Menteri Shinzo Abe dalam pemilihan umum.
Dilansir dari laman Reuters, Senin 23 Oktober 2017, harga emas di pasar Spot tercatat turun 0,4 persen ke level US$1.275,48 per ons. Sedangkan emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 0,3 persen ke US$1.276,7 per ons.
Sementara itu, untuk harga emas PT Aneka Tambang Tbk, pada hari ini juga tercatat turun sekitar Rp1.000 per gram dibanding perdagangan akhir pekan lalu.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, Senin, 23 Oktober 2017, untuk pembelian di kantor Pulogadung, Jakarta Timur, emas dibanderol Rp623 ribu per gram.
Untuk pembelian kembali, atau buyback, Antam menetapkan harga Rp555 ribu per gram. Harga ini tidak berubah dibanding perdagangan akhir pekan lalu.
Berikut ini harga emas berdasarkan ukuran. Emas 5 gram Rp2,97 juta, 10 gram Rp5,89 juta, 25 gram Rp14,65 juta, dan 50 gram Rp29,26 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp58,47 juta, 250 gram Rp146,05 juta, dan emas 500 gram Rp291,9 juta.
Untuk produk Batik all series ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp6,34 juta dan Rp12,29 juta. Selanjutnya, produk edisi Idul Fitri, ukuran 2 dan 5 gram dibanderol Rp1,28 juta dan Rp3,04 juta.
Transaksi pembelian emas langsung di kantor Antam Pulogadung, setiap harinya dibatasi 150 antrean. Hari ini, emas ukuran 2 gram, 3 gram, 50 gram dan 100 gram tidak tersedia. (one)
Israel Tembakkan Rudal ke Iran, Harga Emas dan Minyak Mentah Terbang
Israel pagi ini melakukan serangan balasan ke Iran dengan meluncurkan rudal ke bandara Isfahan di Iran tengah. Hal ini pun disebut berdampak terhadap komoditas dunia.
