Bos Gojek Buktikan Konsumen RI Zaman Now Hobi Makan

CEO Gojek Nadiem Makarim.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA – Chief Executive Officer Gojek, Nadiem Makarim, mengklaim, transaksi harian layanan Go-Food jauh lebih tinggi dibandingkan tiga penyedia layanan serupa yang berasal dari India. Bahkan, jika mereka digabungkan, nilai transaksinya pun masih lebih rendah dari Go-Food.

Beda Penafsiran Permendag 31/2023 Jangan Bikin Rezeki UMKM Seret, Ini Penjelasannya

“Tiga pemain food delivery India combined, tidak sampai ke transaksi per hari Go-Food,” kata Nadiem, dalam sebuah diskusi di Aula Dhanapala, Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis 26 Oktober 2017.

Nadiem mengatakan, tingginya volume transaksi Go-Food per hari membuktikan bahwa potensi pasar e-commerce nasional cukup besar. Bukan tidak mungkin, dalam beberapa tahun ke depan, sektor e-commerce bisa menjadi tiang penyangga perekonomian nasional.

Migrasi TikTok Shop ke Tokopedia Dikawal Ketat Kemendag, Ekonom: Dorong Digitalisasi UMKM

“Ini bukan karena Go-Food hebat, tapi konsumen generasi sekarang ini suka makan. Potensi market kita sangat besar, cuma memang ada shift konsumsi,” katanya.

Meskipun memiliki potensi pasar yang besar, perkembangan ekonomi digital yang saat ini tumbuh pesat masih dihantui oleh tiga tantangan. Pertama, adalah rendahnya masyarakat Indonesia yang memiliki akses ke kredit informal, dengan persentase hanya 13,1 persen.

Realme C51s Mendadak Muncul di Pasar Indonesia, Harganya Enggak Nahan

Kedua, adalah penurunan preferensi cash on delivery sebagai metode pembayaran, yang pada tahun ini menurun di angka 11 persen, dari yang sebelumnya berada di angka 25 persen pada 2016. Ketiga, sebagian besar pedagang tradisional tidak terdaftar, dan tidak menggunakan akun bank untuk usaha mereka.

“Akses kredit ini penting untuk memajukan UKM menjadi middle class,” kata Nadiem.

E-commerce.

Migrasi TikTok Shop dan Tokopedia Dinilai Bikin E-Commerce Makin Dinamis, Ini Penjelasannya

Proses migrasi sistem elektronik TikTok Shop ke Tokopedia dipastikan sudah hampir rampung, jelang masa deadline yang bakal berakhir pada April 2024 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024