DP Rumah Sesuai Wilayah Bisa Dorong Daya Beli

Ilustrasi perumahan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/R Rekotomo

VIVA – Institute for Development of Economics and Finance menilai, keinginan Bank Indonesia kembali mengkaji kebijakan makroprudensialnya dengan melonggarkan aturan loan to value yang mengatur batas minim uang muka kredit rumah dan kendaraan berdasarkan wilayah. Dianggap jauh lebih efektif dibandingkan penurunan suku bunga 7 Day Repo Rate.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkapkan, rencana bank sentral menerapkan LTV secara spasial, dengan tetap memperhatikan daya beli masyarakat tiap daerah bisa menjadi stimulus untuk menggairahkan kredit yang saat ini masih melambat.

“Karena uang muka rendah, terutama untuk pinjaman KPR dan kendaraan roda empat. Ujungnya, LTV spasial bisa membuat ability to pay masyarakat meningkat,” kata Bhima saat berbincang dengan VIVA.co.id, Jakarta, Kamis 26 Oktober 2017.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

Bhima mengungkapkan, keputusan BI menurunkan tingkat suku bunga acuan dalam beberapa bulan terakhir terbukti belum mampu mengakselerasi penurunan suku bunga kredit perbankan. Pelonggaran LTV, pun bisa menjadi opsi lain untuk menggairahkan pertumbuhan kredit.

“Sekarang suku bunga kredit rata-rata bank umum masih di atas 10 persen. Penurunan bunga kredit butuh kerja keras ekstra, seperti pangkas beban operasional bank dan lain-lain. Ini (pelonggaran LTV) lebih efektif dibanding instrumen suku bunga,” katanya.

BI Terbitkan Aturan Ketentuan Intensif untuk Perbankan

Meski demikian, Bhima menggaris bawahi beberapa hal terkait dengan kebijakan tersebut. BI pun diharapkan tidak hanya mengedepankan komponen daya beli, namun juga mencantumkan berbagai mitigasi risiko dari perbankan itu sendiri ke depannya.

“Misalnya, daya beli masyarakat, pertumbuhan kredit, dan risiko kredit yang ditunjukkan oleh NPL (Non Performing Loan). Tiga komponen itu harus dikaji secara mendalam, sehingga LTV tidak memberatkan bank penyalur kredit,” katanya.

Ilustrasi dolar AS

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022