Kuartal III, BCA Catat Laba Bersih Rp16,8 Triliun

Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja (Ketiga dari kiri).
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – PT Bank Central Asia Tbk, mencatatkan laba bersih pada kuartal III 2017, sebesar Rp16,8 triliun. Capaian itu naik sebesar 11,3 persen dari periode yang sama tahun lalu, yang sebesar Rp15,1 triliun. 

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

Sedangkan pendapatan operasional yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya, tercatat menjadi Rp41,7 triliun, atau tumbuh 5,2 persen dibandingkan dengan kuartal III 2016, yang sebesar Rp39,7 triliun.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, pihaknya berhasil membukukan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga di tengah kondisi bisnis sektor perbankan yang belum sepenuhnya pulih. Ditopang oleh perbaikan layanan, promosi, serta penawaran suku bunga kredit yang kompetitif, sekaligus penyediaan solusi perbankan yang komprehensif. 

Laba Vale Indonesia Kuartal III-2023 Turun Jadi US$52,6 Juta, Ini Pemicunya

"Manajemen risiko yang prudent juga merupakan bagian penting dalam upaya mempertahankan pertumbuhan laba yang positif," kata Jahja dalam paparan kinerja kuartal III 2017 di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis 26 Oktober 2017. 

Ia melanjutkan, outstanding portofolio kredit BCA mencapai Rp440 triliun hingga akhir September 2017, atau naik 13,9 persen secara tahun ke tahun (yoy). Angka ini didorong oleh segmen kredit korporasi sebesar Rp161,5 triliun, atau tumbuh 21,2 persen yoy, dan segmen kredit konsumer sebesar Rp128,3 triliun atau, tumbuh 20,6 persen yoy. 

Penjualan Batu Bara Naik Kuartal III-2023, Bukit Asam Cetak Laba Bersih Rp 3,8 Triliun

Pada portofolio kredit konsumer, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh sebesar 26,8 persen yoy menjadi Rp78,8 triliun. Berkat penawaran produk dengan struktur tertentu dan tingkat suku bunga yang kompetitif. 

Sedangkan untuk Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan kartu kredit, masing-masing meningkat 11,4 persen yoy menjadi Rp 38,5 triliun dan 13,4 persen yoy menjadi Rp 11,0 triliun. Kredit komersial dan UKM tercatat sebesar Rp 150,0 triliun, meningkat 2,4 persen YoY. 

Adapun, rasio kredit bermasalah (NPL) BCA berada pada level 1,5 persen pada akhir September 2017. Total cadangan kredit tercatat sebesar Rp12,8 triliun, meningkat 13,6 persen dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya. Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah tercatat sebesar 190,8 persen. 

"Sementara itu, BCA mempertahankan posisi likuiditas dan permodalan yang sehat. Di mana LFR (rasio kredit terhadap pendanaan) tercatat sebesar 74,7 persen dan CAR (rasio kecukupan modal) mencapai 23,6 persen," ujar dia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya