Sri Mulyani Ingin Asian Games Tak Dicederai Korupsi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Menteri PU Basuki Hadi Mulyono saat meninjau GBK
Sumber :
  • Kemenpora

VIVA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani ingin supaya pelaksanaan Asian Games XVIII tahun 2018 di Jakarta dan Palembang, tidak dicederai tindakan korupsi. Sebelumnya, perhelatan serupa berupa SEA Games XXVI tahun 2011 yang juga dilaksanakan di Jakarta dan Palembang, serta kegiatan sosialisasi awal Asian Games 2018, sempat diwarnai kasus korupsi.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Menteri yang akrab disapa Ani ini menegaskan pemerintah telah mengucurkan dana yang sangat besar untuk renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan venue Asian Games. Sehingga dia berharap penggunaan anggarannya harus menggunakan tata kelola yang baik dan tidak dikorupsi.
 
"Kita tidak ingin pelaksanaannya dicederai dengan berbagai tingkah laku tata kelola yang tidak benar maupun kasus-kasus korupsi," kata Sri Mulyani saat meninjau pelaksanaan renovasi tiga venue di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis, 23 November 2017.

Lebih lanjut, Ani menyampaikan, Kemenkeu sudah melakukan penganggaran untuk keperluan Asian Games bahkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015. Penganggaran itu akan dilakukan hingga APBN 2018.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

Ani menjanjikan Kemenkeu akan selalu siap mencairkan anggaran pada tahun 2018 termasuk untuk kegiatan-kegiatan mendesak yang tidak tercantum di perencanaan anggaran awal.

"Di perhelatan besar itu selalu saja ada hal yang belum, belum dianggarkan. Nanti kita akan terus mengantisipasi. Semoga penggunaannya tetap efisien dan bagus, dan meningkatkan kebanggaan Indonesia menjadi negara tuan rumah Asian Games dan Para Asian Games," ujarnya.

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

Dalam kunjungannya ke Stadion GBK, Menkeu yang didampingi Menteri Pekerjaan Umum, Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto dan Ketua Umum Panitia Lokal Asian Games (Inasgoc) mengaku sangat puas dengan hasilnya. Ketiga bangunan tersebut memiliki keunikan masing-masing karena pembangunannya memadukan gaya masa kini dan masa lampau.

"Kalau Gelora Senayan yang besar itu, itu kita bayangkan untuk sepakbola, upacara pembukaan dan penutupan. Juga bisa menampung kontingen yang besar," kata Sri Mulyani.

Menkeu menambahkan, pembangunan stadion GBK bukan hanya untuk perhelatan Asian Games. Namun demikian, bangunan tersebut merupakan aset negara yang dapat dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. "Kita akan lihat bagaimana memanfaatkan aset negara ini bagi sebesarnya kepentingan publik," imbuhnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya