- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA – Presiden Joko Widodo memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun depan akan berada di kisaran 5,3 hingga 5,4 persen. Ekonomi yang tumbuh itu ditopang oleh pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kumpulan ekonomi daerah itu akan berperan terhadap perekonomian nasional. Angkanya diprediksi sekitar (5,3-5,4 persen) itu," kata Jokowi usai menghadiri acara Kompas 100 CEO Forum di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu, 29 November 2017.
Jokowi pun mengatakan, ekonomi Indonesia mulai mengalami perbaikan. Hal itu dapat dilihat dari berbagai peringkat yang diraih Indonesia, seperti peringkat layak investasi dari lembaga internasional, dan peringkat kemudahan berusaha yang naik cukup cepat.
"2,5 tahun lalu, waktu saya bilang, kondisi ekonomi kita pelan-pelan membaik, banyak enggak percaya. Mudah-mudahan sekarang sudah percaya," ujar Jokowi.
Dengan membaiknya ekonomi Indonesia saat ini Jokowi menekankan, perlunya langkah khusus untuk terus mendorong ekonomi. Di antaranya adalah optimalisasi ruang bisnis yang saat ini paling besar berada di daerah, lalu kedua, adalah peningkatan di sektor pariwisata dan gaya hidup.
"Kalau kita bicara peluang bisnis di daerah, sebetulnya potensi daerah, luar biasa banyak sekali. Ini sudah dibicarakan sejak lama. Puluh-puluh tahun bicara potensi daerah. Apa yang berbeda? Infrastruktur, membuat daerah sekarang jadi semakin mudah dijangkau. bedanya di situ," tutur dia.
Airlangga: Pemda Bisa Tetapkan Pajak Hiburan di Bawah 40 Persen
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan Pemerintah Daerah (Pemda) dapat menetapkan pajak hiburan tertentu di bawah 40 persen.
