Cerita Jokowi Kalah Saing Berbisnis dengan Gibran

Presiden Joko Widodo saat menjalani prosesi siraman dalam rangka pernikahan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, dan Selvi Ananda, beberapa waktu lampau.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Maulana Surya

VIVA – Sebelum menjadi Wali Kota Solo, gubernur DKI hingga kini Presiden ke-7 RI, Joko Widodo adalah pengusaha mebel. Namun, setelah menjadi pejabat publik, terutama ketika menjadi orang nomor satu di Indonesia, dia mengaku melepas seluruh usahanya itu. 

10 Hari Isoman, Gibran Masih Dinyatakan Positif COVID-19

Meski sah bapak terjun ke dunia politik, namun anak-anak Jokowi memilih membuka usaha. Salah satunya Gibran Rakabuming, yang saat ini sukses dengan martabak Markobar yang dirintisnya. 

Dalam acara 'Entrepreneurs Wanted' yang digelar pada Senin 18 Desember 2017 di Bandung, Jokowi bercerita, bagaimana Gibran lebih sukses dari dirinya. 

Dokter Kepresidenan Pantau Kondisi Gibran yang Terpapar COVID-19

"Baru lima tahun, brand value pabrik kayu yang saya miliki dengan Martabak yang Gibran miliki lebih besar Gibran lima kali lipat," ujar Presiden Jokowi, seperti dalam siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Jokowi pun memahami bagaimana susahnya mencari modal awal saat ini untuk pengusaha baru, begitu juga berbagai izin yang ribet. Untuk saat ini, menurutnya pengusaha muda perlu untuk berinovasi mencari peluang yang berbeda. 

Gibran Diswab PCR Lagi, Demi Bisa Dampingi Kunker Jokowi ke Solo

Apalagi, menurut data World Bank jelas Jokowi, saat ini jumlah wirausaha di Indonesia hanya sekira 3,3 persen. Sedangkan Singapura sebanyak tujuh persen, Malaysia lima persen, dan Thailand 4,5 persen.

"Ke depan digital economy memberikan kesempatan ke anak muda. Lima tahun ke depan ada peluang US$130 miliar di negara kita," kata Presiden.

Jokowi berpesan kepada para milenial, untuk berani mengubah paradigma dan pantang menyerah dalam memulai usaha. Sehingga pada akhirnya bisa berkontribusi untuk mendorong perekonomian. 

"Yang paling penting mengubah paradigma, setelah kuliah mau apa jangan sampai semua mau jadi pegawai. Jadilah entrepreneur sebagai pilihan, bukan keterpaksaan," kata Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya