Bentrok Massa di Mesir Pecah

Seorang demonstran di Alexandria merusak poster Presiden Mesir, Hosni Mubarak
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Massa demonstran menuntut Presiden Hosni Mubarak turun mulai bergerak di beberapa tempat di kota Kairo, Mesir. Gerombolan massa disambut pasukan keamanan dengan meriam air dan persenjataan lainnya.
 
Seperti dilansir dari laman Associated Press, Jumat, 28 Januari 2011, ribuan massa yang dipimpin tokoh pro-demokrasi Mohamed El Baradei mulai berkumpul seusai salat Jumat di kota Kairo. Massa El Baradei yang berjanji akan menggelar demonstrasi damai dihajar pasukan keamanan dengan lemparan gas air mata dan tembakan peluru karet.
 
Pasukan keamanan juga memukuli para demonstran yang mendekat dengan tongkat. Demonstran harus berjuang menahan kencangnya semprotan meriam air. Beberapa demonstran terlihat mengelilingi Baradei untuk melindunginya dari pukulan maupun tembakan peluru petugas.
 
Pasukan antiteror berpakaian tempur lengkap, dengan helm dan tameng, disiagakan di seluruh kota, termasuk di jembatan di atas sungai Nil dan persimpangan-persimpangan rawan lainnya.

Pasukan ini, dilansir dari laman CNN, sudah diturunkan di Kairo sebelum salat Jumat. Namun mereka sempat mengosongkan jalanan selama beberapa saat, sebelum akhirnya membentuk formasi. Untuk mengatasi mobilisasi massa, pemerintah juga memblokir akses menuju jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Dua media sosial ini dianggap sebagai salah satu cara demonstran dalam mengumpulkan massa.
 
Demonstrasi besar yang berlangsung hari ini diperkirakan terbesar kedua di Mesir setelah 25 Januari lalu. Ditambah lagi dengan kepulangan Mohamed El Baradei ke Kairo dan dukungan dari kelompok Ikhwanul Muslimin. Mereka bersama berdemonstrasi menuntut berakhirnya rezim Presiden Hosni Mubarak yang telah 30 tahun berkuasa.
 
El Baradei merupakan tokoh populer di Mesir karena dikenal sebagai peraih Nobel Perdamaian dan beroposisi dengan pemerintahan Mubarak, sedangkan Ikhwanul Muslimin dikenal sebagai musuh nomor satu pemerintah, sehingga dinyatakan sebagai kelompok terlarang.

El Baradei bertekad memimpin gerakan protes massal secara damai tanpa harus terlibat kekerasan. "Bila rakyat, terutama kaum muda, ingin saya memimpin transisi, maka saya tidak akan mengecewakan mereka. Prioritas saya saat ini adalah melihat adanya rezim baru dan melihat Mesir baru melalui transisi yang damai," kata El Baradei seperti dikutip kantor berita Associated Press.

Kementerian Haji Meminta Jemaah Umrah Harus Keluar dari Arab Saudi pada 6 Juni
Dr. BRA. Mooryati Soedibyo

Haru, Angelina Sondakh Ungkap Inspirasi Kebaikan Mendiang Mooryati Soedibyo

Pada masa mengemban gelar sebagai Putri Indonesia, Angelina Sondakh sangat dekat dengan Mooryati Soedibyo.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024