Terungkap Skandal Contek Massal di Harvard

Universitas Harvard
Sumber :
  • wordpress.com
VIVAnews - Universitas Harvard Amerika Serikat tertampar skandal contek massal puluhan mahasiswanya. Pihak universitas pun men-drop out mereka.
Unik, Pendaftaran Bakal Calon Bupati di Manggarai Serahkan Ayam Jago dan Tuak ke Panitia

Seperti dilansir New York Times, Jumat, 1 Februrari 2013 waktu setempat, pihak kampus tidak menyebut jumlah mahasiswa yang dihukum akibat tindakan plagiarisme dalam ujian akhir kelas pemerintahan tersebut. Tapi diduga ada sekitar 70 mahasiswa yang diminta untuk keluar. 
Siap-Siap Baper, Nicholas Saputra Terjebak Cinta Segitiga dengan Aktris Filipina dan Aktor Korea

Kelas pemerintahan terdiri dari 279 mahasiswa. Pada musim panas lalu  hampir separuh mahasiswa dalam kelas tersebut terlibat dalam tindak plagiarisme. 
Tabrak dan Hendak Rampas Mobil, 6 Debt Collector Sadis Ditangkap Polres Labusel

Dugaan ini semakin diperkuat oleh pernyataan Dekan Fakultas Seni dan Ilmu Pengetahuan, Michael D. Smith, dalam sebuah surat yang dia tujukan bagi dosen dan mahasiswa.

"Hampir separuh mahasiswa menerima hukuman percobaan."

Seorang mahasiswa menyanggah  melakukan plagiarisme. Pembelaan itu disampaikan kepada Dewan Administratif Universitas Harvard.  Mahasiswa yang tidak ingin diketahui identitasnya tersebut, beralasan hasil ujiannya memiliki kemiripan dengan mahasiswa lain karena dia berbagi catatan kuliah dengn teman satu kelas. Dewan Administratif kemudian meminta mahasiswa tersebut untuk menunjukkan catatan kuliahnya sebagai bukti. Enam bulan kemudian, dia menunjukkan catatan kuliah tersebut dan berhasil terhindar dari hukuman pemecatan. 

Harvard tidak menyebut nama mata kuliah di mana terjadi peristiwa pencontekan massal tersebut. Namun beredar kabar bahwa itu ada mata kuliah Pengantar Kongres. 

Seorang alumni Harvard, Thomas Stemberg, seperti yang dilansir usatoday.com mengatakan ada perubahan aturan yang diberlakukan dosen di mata kuliah tersebut. Menurutnya, ketika dulu dia mengambil mata kuliah tersebut, dosen membolehkan mahasiswa bekerja sama dan berdiskusi ketika ujian. 

Stemberg berpendapat para mahasiswa bekerja sama mengerjakan ujian itu, karena instruksi ujian diubah dan kemungkinan tidak semua mahasiswa memahami instruksi tersebut. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya