Pemberontak Suriah Bentuk Sistem Keamanan Sendiri

Pertempuran antara Pemberontak Suriah dengan militer di Ain Tarma, Damaskus
Sumber :
  • REUTERS/Goran Tomasevic

VIVAnews - Kekacauan dan kehancuran terjadi di beberapa kota di Suriah akibat perang saudara berkepanjangan. Di kota-kota yang dikuasai tentara pemberontak, situasi terkadang tidak terkendali, tanpa adanya hukum dan petugas keamanan yang bertugas.

Inilah yang kemudian membuat tingkat kriminalitas meningkat di beberapa kota, seperti Aleppo dan Idlib. Oknum pemberontak bisa seenaknya melakukan tindakan kejahatan tanpa perlu takut diberangus.

Keadaan inilah yang akhirnya memaksa Tentara Pembebasan Suriah membentuk sistem keamanan mereka sendiri. Di dua kota ini, tentara oposisi ini secara mandiri membentuk sistem pengadilan, satuan polisi dan penjara bagi para pelanggar hukum di wilayah yang mereka kuasai.

Kantor berita Al-Arabiya yang mengunjungi penjara bentukan para pemberontak di dua kota ini pekan lalu mengatakan bahwa kondisinya memang tidak memenuhi standar internasional. Namun, penjara ini dikatakan sebagai salah satu pengendali kriminal di kota yang nyaris tanpa hukum.

Mereka yang ditahan di penjara ini adalah para tentara pemerintah Suriah, mereka yang mendukung rezim Bashar al-Assad, dan para pemberontak yang melanggar hukum atau melakukan tindak kriminal.

Di penjara ini, para tahanan mendapatkan penyuluhan dan pendidikan. Di antaranya adalah pelajaran soal Al-Quran untuk menyadarkan mereka dari kesalahan.

Gandeng IDH.ID, KoinWorks Sediakan Layanan Pay Later bagi UMKM dan Ritel

"Saya telah mencuri, saya tidak punya apapun untuk dimakan sehingga mencuri. Di sini saya belajar Quran untuk bertobat, dan saya telah bertobat," kata seorang tahanan.

Di penjara ini, para tahanan mengaku diperlakukan dengan sangat baik. "Tidak ada yang menyakiti kami, mereka memperlakukan kami dengan baik," kata tahanan lainnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Jokowi Launches Permanent Housing After Disaster in Central Sulawesi

Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) inaugurated several post-disaster tsunami revitalization projects in 2018 during his working visit to Central Sulawesi Province.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024