Meski Minim Korban, Jepang Merasa Gagal Tangani Bencana

Gempa bumi di Kobe Jepang 17 Januari 1995
Sumber :
  • REUTERS

VIVAnews - Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi, Yoshitaka Shindo, mengatakan sejak diterpa bencana gempa dan tsunami di tahun 2012 lalu, Negeri Sakura itu menempatkan penanganan bencana sebagai prioritas. Jepang mengaku sangat menyesal karena kendati telah bersiap menghadapi bencana, jumlah korban jiwa yang tewas dan hilang masih terhitung besar.

Hal itu diungkapkan pria yang terpilih sebagai menteri sejak tahun 2012 lalu dalam jumpa wartawan di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa 30 April 2013. Menurut Shindo, itu merupakan titik balik bagi pemerintah Jepang untuk memprioritaskan penanganan bencana.

Tak kurang dari 21 ribu warga Jepang dilaporkan tewas atau hilang akibat peristiwa gempa terhebat yang terjadi pada Maret 2011 silam dan merupakan peristiwa langka sekali dalam 1.000 tahun. Sementara ribuan orang telah kehilangan tempat tinggal.

Padahal, Jepang telah memiliki sistem penanganan bencana yang cukup baik termasuk teknologi yang mendukung sistem peringatan dini. Menurut Shindo, apabila di Jepang terjadi gempa, maka dalam beberapa detik kemudian informasi itu akan langsung tersebar ke seluruh negeri.

Lalu hanya dalam waktu tiga menit, berita mengenai bencana itu telah menyebar ke seluruh dunia. "Namun kami tetap merasa menyesal karena jumlah nyawa yang melayang masih banyak," kata Shindo.

Pemerintah Jepang berprinsip tanggung jawab negara yang paling besar adalah melindungi Tanah Air dan masyarakatnya. Tanggung jawab itu termasuk meminimalisir jatuhnya jumlah korban jiwa akibat bencana.

Salah satu realisasi dari bentuk prioritas penanganan bencana adalah sosialisasi yang gencar dilakukan pemerintah Jepang kepada murid sekolah dan masyarakat. Para guru diminta rutin memberikan pendidikan mengenai penanganan bencana kepada siswa, sehingga saat bencana terjadi mereka dapat langsung berinisiatif menyelamatkan diri mereka sendiri. (kd)

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024