AS Juga Dituding Sadap Paus Fransiskus di Vatikan

Paus Fransiskus menuruni tangga St. Peter's Square.
Sumber :
  • REUTERS/Alessandro Bianchi
VIVAnews
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemerintah Beri THR Lebaran bagi Warga Terdampak Bencana
– Target penyadapan Badan Intelijen Amerika Serikat diduga tidak hanya para pemimpin negara-negara di dunia, tapi juga pemimpin umat Katolik sedunia – Paus. AS disebut sudah memantau komunikasi Paus Fransiskus ketika dia masih menjabat uskup dengan nama Jorge Mario Bergoglio.

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK

Laman
Respon Han So Hee Soal Reaksi Hyeri: Memang Lucu Pacaran Setelah Putus?
Telegraph , Rabu 30 Oktober 2013, melansir pemberitaan
Majalah Panorama
yang menyebut Badan Keamanan Nasional AS (NSA) turut memantau panggilan telepon masuk yang ditujukan ke kediaman para kardinal di Roma. Di tempat itulah Uskup Bergoglio tinggal selama proses pemilihan Paus baru atau konklaf yang berlangsung Maret 2013.


Tuduhan Panorama itu berawal dari laporan penyadapan di situs Cryptome yang menyebut Badan Intelijen AS menyadap 46 juta pembicaraan telepon warga Italia. Mereka menyadap dalam kurun waktu Desember 2012 hingga awal Januari 2013.


“Di antara sekian banyak komunikasi telepon, ada pembicaraan masuk dan keluar dari Vatikan. Ditakutkan pemerintah AS menyadap semua diskusi hingga pada malam konklaf,” tulis
Panorama
dalam pemberitaannya.


Dari tulisan itu, lantas muncul kecurigaan bahwa proses pencalonan Paus terpilih telah disadap oleh AS.


Paus sebelumnya, Benediktus XVI, pernah mengindikasikan bahwa Vatikan menjadi target penyadapan. Proses penyadapan itu berlangsung hingga beberapa pekan terakhir masa kepausannya. Aksi penyadapan disebut berakhir ketika ketika Benediktus XVI mengumumkan pengunduran diri bersejarahnya dari kursi di St. Peter pada 28 Februari lalu.


Dalam sebuah rilis pers yang akan dipulikasikan Kamis ini, 31 Oktober 2013,
Reuters
menyebut berita soal penyadapan yang dilakukan NSA terhadap Paus bukanlah informasi yang diperoleh dari narasumber.


Reuters menyebut, semua informasi yang berhasil diperoleh NSA dikategorikan ke dalam 4 bagian, yaitu untuk tujuan kepemimpinan, terkait ancaman terhadap sistem keuangan, tujuan kebijakan luar negeri, dan tujuan hak asasi manusia.


Menurut laporan situs pembocor rahasia
Wikileaks
, Uskup Bergoglio memang telah lama menjadi target kepentingan pasukan rahasia AS. Ia diincar sejak tahun 2005. NSA diberitakan juga menyadap komunikasi telepon antara figur senior di Vatikan terkait pemilihan Kepala Bank Vatikan yang baru.


Dimintai komentarnya soal pemberitaan ini, Juru Bicara Vatikan Federico Lombardi mengatakan tidak terlalu tahu banyak soal isu penyadapan. “Kami tidak tahu apapun soal isu ini dan tidak merasa ada hal yang perlu dikhawatirkan,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya