Sumber :
- REUTERS/Edgar Su
VIVA.co.id
- Hari ini, 21 pemimpin negara di kawasan Asia Pasifik berkumpul di Manila, Filipina, untuk mengikuti pertemuan tingkat tinggi APEC. Para pemimpin itu telah tiba sejak Selasa kemarin, untuk mengikuti pertemuan para pemimpin negara dengan ribuan CEO dari seluruh dunia yang disebut APEC CEO Summit.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu 18 November 2015, pertemuan pemimpin APEC akan berlangsung selama dua hari hingga Kamis esok. Kendati isu utama pertemuan APEC membahas mengenai ekonomi, tetapi aksi terorisme yang terjadi di Paris pada Jumat pekan lalu diprediksi akan tetap mendominasi.
Isu lainnya yang kemungkinan akan dibahas, yakni mengenai sengketa lahan di kawasan Laut Tiongkok Selatan dan Kemitraan Trans Pasifik (TPP).
Filipina sebagai salah satu negara yang paling keras mengkritik Tiongkok soal sengketa lahan di LTS, berjanji akan menjadi tuan rumah yang baik bagi Presiden Xi Jinping.
Sementara itu, untuk kali pertama dalam 11 tahun, kehadiran Indonesia di forum APEC dihadiri oleh . Sebelumnya, di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, forum pertemuan APEC dihadiri langsung oleh pemimpin negara.
Absennya Presiden Joko Widodo dalam forum APEC kali ini dibenarkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir. Saat memberikan keterangan pers pada Kamis pekan lalu, diplomat yang pernah bekerja di New York dan Jenewa itu menyebut alasan Jokowi absen karena sebelumnya, dia harus menghadiri KTT G20 di Antalya, Turki.
“Benar bahwa Pak Jusuf Kalla yang akan datang ke APEC. Semua agenda pertemuan luar negeri dianggap penting oleh pemerintah Indonesia. Namun, ada hal yang harus ditangani langsung oleh Presiden Jokowi (bertepatan dengan APEC), maka beliau koordinasi agar Pak JK yang akan datang,” ujar Arrmanatha.
Arrmanatha menepis anggapan absennya Jokowi di forum tersebut mencerminkan penurunan komitmen Indonesia dalam pertemuan luar negeri. Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi dan Menteri Perdagangan, Thomas Lembong, kata Arrmanatha sudah hadir lebih dulu di Manila untuk mendampingi Wapres.
Dalam kesempatan itu, dia turut menjelaskan, di forum APEC 2015 Indonesia akan fokus pada aspek perkembangan produk-produk yang ramah lingkungan dan langsung terkait ke masyarakat. Seperti kelapa sawit misalnya, kata Arrmanatha, sektor itu melibatkan dua juta petani dan memiliki dampak langsung ke masyarakat.
“Ini merupakan inisiatif Indonesia untuk mendorong investasi pasar, pendapatan para petani, dan ksejahteraan masyarakat,” kata Arrmanatha.
Sementara itu, di tempat berbeda, Jusuf Kalla menjamin di forum APEC, Indonesia tidak akan membahas mengenai . Dia mengatakan, kendati dalam kunjungan kenegaraan Jokowi ke AS pada akhir Oktober lalu menyiratkan Indonesia akan bergabung dalam blok dagang itu, tetapi hingga saat ini RI masih terus mempelajari dokumen yang diserahkan oleh Pemerintah Amerika Serikat. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Filipina sebagai salah satu negara yang paling keras mengkritik Tiongkok soal sengketa lahan di LTS, berjanji akan menjadi tuan rumah yang baik bagi Presiden Xi Jinping.
