RI Kembali Dipercaya Pimpin Forum Anti-Terorisme Global

Pertemuan Kesembilan Global Counter-Terrorism Forum (GCTF) Coordinating Committe di Den Haag, Belanda, 12-13 April 2016.
Sumber :
  • KBRI Den Haag

VIVA.co.id – Indonesia kembali dipercaya menjadi Ketua Bersama Global Counter-Terrorism Forum Detention and Reintegration Working Group. Ini sekali lagi kepercayaan yang diberikan masyarakat internasional kepada Indonesia untuk menggalang kerjasama global memerangi terorisme.

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?

Demikian hasil Pertemuan Kesembilan Global Counter-Terrorism Forum (GCTF) Coordinating Committee, yang diselenggarakan di Den Haag, Belanda. Forum ini berlangsung selama 12-13 April 2016, ungkap Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag hari ini.

“Indonesia mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kontribusi yang telah diberikan selama Indonesia menjadi Ketua Bersama Global Counter-Terrorism Forum Detention and Reintegration Working Group bersama Australia dan atas kepercayaan yang diberikan untuk kembali menjadi Ketua Bersama Working Group ini untuk periode berikutnya,” kata I Gusti Agung Wesaka Puja, Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda.

Pemkab Tangerang Benarkan PNS Mereka Ditangkap Densus

Sebagai delegasi RI, Dubes Puja didampingi oleh Irjen (Pol) Dr. Petrus Reinhard Golose, Deputi Bidang Kerja Sama Internasional dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Puja menekankan bahwa pembahasan isu penanggulangan terorisme dalam GCTF Detention and Reintegration Working Group (DRWG) yang memiliki fokus pada penanganan narapidana teroris di lembaga pemasyarakatan, melalui program rehabilitasi dan reintegrasi diharapkan dapat memperkuat kerja sama dan sinergi tidak hanya dengan GCTF Working Groups lainnya, melainkan juga dengan berbagai negara dan organisasi internasional.

Pertemuan Kesembilan GCTF Coordinating Committee ini juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Belanda, Bert Koenders, dan dihadiri oleh Duta Besar dan pejabat senior dari 30 negara anggota GCTF, serta perwakilan dari PBB dan organisasi internasional lainnya.

IDI Sukoharjo Minta Kasus Sunardi Tak Dikaitan dengan Profesi Dokter

Sementara itu, Menlu Koenders menekankan pentingnya penguatan kerja sama internasional dalam bidang saling tukar informasi dan intelijen guna mencegah terjadinya aksi terorisme. Selain itu, Menlu Koenders juga menggarisbawahi pentingnya menggunakan pendekatan “berpikir secara global, bertindak secara lokal” (think globally, act locally) dalam upaya penanggulangan terorisme.

Dalam pertemuan, masing-masing Working Group menyampaikan sejumlah updates mengenai upaya yang telah dan akan dilakukan, baik dalam bidang pencegahan violent extremism, penegakan hukum, rehabilitasi dan reintegrasi, Foreign Terrorist Fighters, serta penguatan kapasitas.

GCTF secara resmi diluncurkan pada tanggal 22 September 2011 di New York. GCTF merupakan sebuah forum yang bersifat informal, multilateral, gesit (nimble) dan action oriented, memobilisasi sumber daya/dana, keahlian (expertise) dan kemauan politik (political will) untuk mengatasi ancaman terorisme, dan meningkatkan kerjasama global.

GCTF memberikan fokus pada pengembangan kapasitas, dan jaringan praktisi terkait penanggulangan terorisme serta memberikan wadah bagi pejabat dan praktisi dari nasional dan berbagai kawasan untuk berbagi pengalaman, keahlian, strategi, kebutuhan dan pengembangan kapasitas, serta best practices dalam penanggulangan terorisme, demikian ungkap T.B. Farih Mufti dari Direktorat Keamanan Internasional dan Pelucutan Senjata Kementrian Luar Negeri RI.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya