Es Krim Little Obama, Sinisme Rusia Pada Amerika

Es krim Rusia, Little Obama.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Sebuah perusahaan Rusia  mencari keuntungan dengan memanfaatkan situasi "dingin" antara negaranya dengan Amerika Serikat. Mereka memproduksi es krim yang kemudian menuai kejengkelan di kalangan otoritas AS, karena es krim baru tersebut diberi nama "Little Obama".

Pengamat: Panama Papers untuk Jatuhkan Putin

Dikutip dari situs Al Arabiya, Selasa, 10 Mei 2016, es krim Little Obama adalah sebuah es krim coklat yang dibungkus plastik dengan gambar seorang bocah Afrika yang sedang tersenyum dengan mengenakan anting dan menggenggam es krim.

Dengan memburuknya hubungan kedua negara karena isu intervensi di Suriah, media Rusia dan para aktivis pro-Rusia sering kali mengejek Presiden Barack Obama.  Perilaku warga Rusia itu dianggap oleh AS sebagai perbuatan yang rasis dan menyinggung.

Simak Profil Pemain Drakor Night Has Come, Dipenuhi Oleh Aktor dan Aktris Populer!

"Ini merupakan bagian dari upaya untuk menunjukkan kebahagiaan karakter anak-anak. Dengan berbagai rasa yang berbeda es krim ini melambangkan ragam ras yang ada di planet kita," demikian pernyataan yang dibuat oleh Slavitsa, perusahaan es krim tersebut.

Mereka kemudian menjelaskan, gambar di bungkus es krim itu terinspirasi dari sebuah film Rusia. Es krim, kata mereka, harus memorable, bagi mereka dengan imajinasi tinggi mungkin hal ini dianggap menyinggung tapi produk ini adalah untuk anak-anak dan jauh dari unsur politik.

Yusril Sindir Mahfud soal Narasi dan Petitum Gugatan Sengketa Pilpres Tak Sejalan

Sementara itu seorang pejabat AS yang menolak disebutkan namanya mengatakan hal tersebut sebagai sebuah objek yang mengganggu. "Sementara saya belum melihat produk tertentu seperti ini untuk dijual, kami kecewa dengan arah media Rusia yang menjurus anti-Amerikani yang telah menjadi begitu umum di Rusia selama beberapa tahun terakhir, terutama dalam persoalan diskriminatif atau rasis," ujar dia.

Slavitsa berlokasi utama di sebuah kota Siberia. Bulan lalu, wilayah ini juga menggemparkan media dengan pembangunan sebuah cafe yang didedikasikan untuk Presiden Vladimir Putin. Cafe tersebut memiliki tisue toilet bergambarkan wajah Obama dan keset kamar kecil berwarna bendera AS.

Menlu RI, Retno Marsudi, saat melantik Konsul Kehormatan pertama Indonesia di Palestina, Maha Abu-Shusheh, yang berkedudukan di Ramallah pada 13 Maret 2016.

RI Diundang Prancis Bahas Perdamaian Israel-Palestina

Proses perundingan damai sempat terhenti pada 2014.

img_title
VIVA.co.id
1 Juni 2016