Prancis Tolak Berikan Visa Schengen ke Ukraina

PM Ukraina, Volodymyr Groysman dalam sebuah pertemuan di ibukota Kiev, Ukraina
Sumber :
  • Reuters/Valentyn Ogirenko

VIVA.co.id – Prancis secara tegas menolak Ukraina untuk bisa menikmati perjalanan bebas visa (Schengen) ke Uni Eropa. Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve mengatakan bukanlah waktu yang tepat bagi Eropa yang dengan mudahnya memberikan "kunci masuk" kepada negara bekas Uni Soviet itu.

Antara Presidensi Indonesia, Perang Rusia-Ukraina dan Geopolitik G20

"Kami tegaskan bahwa visa bebas (untuk Ukraina) bukanlah keinginan Prancis. (Pemberian visa bebas) Ini tidak dapat dilakukan, baik dalam beberapa minggu maupun bulan ke depan," kata Cazeneuve, di Brussels, Belgia, seperti dikutip dari situs Sputniknews, Minggu 22 Mei 2016.

Sayangnya, Cazeneuve tidak memberikan alasan soal penolakan tersebut. Selain Ukraina, Georgia, dan Kosovo, juga berharap diberikan akses bebas keluar-masuk Benua Biru.

Aneh, Eropa Timur Diselimuti Salju Oranye

Komisi Eropa pun telah mendesak negara anggotanya untuk mengesahkan persyaratan visa bebas tiga negara ini. Persetujuan pemberian visa bebas ini memerlukan persetujuan pula dari Parlemen Eropa.

Sebagaimana diketahui, Komisi Eropa tengah melakukan "Reformasi Schengen", seiring maraknya gelombang imigran dari Timur Tengah dan Afrika, serta serangan teror. Prancis merupakan satu dari dua negara Benua Biru, yang getol menyuarakan reformasi.

Selain Jakarta, Pengurusan Visa Schengen Bisa di 2 Kota ini

Negeri Menara Eiffel itu menginginkan mekanisme penangguhan pemberian visa bebas kepada negara baru, serta mengizinkan negara anggota kembali memberlakukan kontrol perbatasan internal.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas De Maiziere mengatakan, selama pertemuan pada Jumat lalu, tidak ada keputusan meliberalisasi visa bebas, sebelum mekanisme yang baru disepakati.

"Tentu, kami memerlukan persetujuan dari seluruh anggota soal Protokol Schengen," ungkapnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya