Abu Sayyaf Mengaku Dalang Ledakan di Davao Filipina

Polisi memeriksa TKP ledakan di Davao City.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Sebuah ledakan terjadi di kampung halaman Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, di Davao, Jumat malam, 2 September 2016. Ledakan itu menewaskan 14 orang dan melukai 71 lainnya. Sejauh ini, petinggi militer di sana, Rey Leonardo Guerrero mengatakan belum jelas penyebab ledakan.

Ternyata TNI Ikut Terlibat Selamatkan 4 WNI yang Diculik Abu Sayyaf

Sementara itu, kelompok Abu Sayyaf telah mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut, yang terjadi di Davao City. Hal itu disampaikan Sekretaris Pemerintah Daerah, Mike Sueno.

Dalam sebuah wawancara dengan radio DZRH News pada Sabtu pagi, Sueno mengatakan bahwa kelompok Abu Sayyaf mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu. Pihaknya juga mengaku jika sebelum ledakan sudah ada informasi kemungkinan serangan bom oleh Abu Sayyaf.

Anggota DPR Respons Penyelamatan 3 WNI yang Diculik Abu Sayyaf

"Iya, dua atau tiga hari yang lalu intelijen sudah memberitahukan seputar ancaman ini," kata Sueno dikutip Inquirer.net, Sabtu, 3 September 2016.

Ledakan itu diketahui terjadi beberapa hari setelah Pemerintah Filipina mengumumkan akan memperkuat perlawanan Abu Sayyaf di Sulu, setelah 15 tentaranya dibantai oleh kelompok bersenjata itu dalam bentrokan sengit pekan lalu di Jolo.

Seorang WNI yang Diculik Abu Sayyaf Belum Diketahui Nasibnya

Sementara itu, juru bicara Abu Sayyaf, Abu Rami mengatakan, serangan Davao adalah seruan untuk persatuan semua mujahidin di tengah ofensi militer habis-habisan terhadap kelompok mereka. Rami mengatakan, serangan di Kota Davao bukan bagian dari taktik untuk mengalihkan perhatian pasukan pemerintah yang telah mengejar bandit di Sulu dan Basilan. Dia memperingatkan bahwa serangan serupa bisa saja dilakukan kembali beberapa hari mendatang.

Presiden Rodrigo Duterte awal pekan ini memerintahkan operasi intensif untuk menghabisi kelompok teror. Setelah ledakan di Davao, Duterte juga menyatakan keadaan pelanggaran hukum, di mana ia akan mengambil banyak tindakan dari tentaranya.

Ilustrasi - Karyawan memeriksa kondisi suhu envirotainer berisi bahan baku vaksin COVID-19 buatan Sinovac saat tiba di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 20 Juni 2021.

Kaleidoskop 2021: Lonjakan COVID-19, KRI Nanggala hingga Herry Cabul

Sepanjang 2021, terjadi berbagai peristiwa yang menjadi perhatian, mulai dari lonjakan kasus COVID-19, tenggelamnya KRI Nanggala-402 hingga terkuaknya kasus asusila.

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2021