Teror Badut Melanda, Ini Respons McDonald's

Maskot badut restoran McDonald's
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Perusahaan makanan cepat saji, McDonalds menegaskan maskot badut andalan mereka, Ronald McDonald, di Amerika Serikat, tetap low profile, di tengah teror penampakan badut mengerikan di berbagai belahan dunia. 

Tak Mampu Capai Target Penjualan, McDonalds Salahkan Perang Israel di Gaza

Pengelola McDonald’s di New York mengatakan, perusahaan tersebut cukup bijaksana dalam merespons kehadiran badut Roland, maskot khusus McDonald's, di tengah feomena penampakan badut mengerikan. 

Terkait dengan respons tersebut, McDonald's tidak memberikan rincian berapa kali, nantinya maskot badut dengan rambut dan mulut merah khas itu muncul, atau apakah bakal berubah penampilannya.

Curhat Bos McDonald's Penjualan Anjlok Setelah Terkena Boikot

Malah, McDonald's disebutkan, bisa menggunakan momentum penampakan badut di berbagai belahan dunia tersebut. Belakangan ini, masyarakat di berbagai belahan dunia sedang mendapat teror penampakan badut menyeramkan.

Pada Agustus lalu, seseorang memakai kostum badut dilaporkan sedang mencoba menarik perhatian anak-anak untuk pergi ke dalam hutan di Carolina Selatan. Amerika Serikat. Penipuan ini, kemudian menyebar ke dunia dan langsung mendapatkan perhatian dari Kepolisian.

Doyoung NCT Tuai Pro Kontra Jadi Model Kampanye Mcdonald's, Followers Langsung Turun

Penampakan badut mengerikan itu juga terjadi di Australia. Tepatnya, pekan lalu, di Victoria, Australia.

Berbagai laporan penampakan badut menunjukkan, sosok badut laki-laki menggenggam kapak di pintu keluar parkir mobil dari layanan drive-through pada restoran cepat saji di Princess Freeway, Australia pada Minggu dini hari lalu.

Polisi Victoria mengonfirmasi, pada Selasa lalu, ada pria dari Eagle Point berusia 23 tahun berhasil ditangkap, karena diduga terkait dengan pembunuhan, persenjataan, perdagangan manusia, dan kejadian mengerikan lainnya.

Meski tidak ada seorang pun yang terluka dalam insiden tersebut, tidak ada kerusakan, tetapi polisi Victoria mengambil kesempatan ini untuk mengingatkan masyarakat, agar melawan dan mengambil bagian dalam melawan penampakan badut yang berujung aksi kriminal. 

“Kami memahami bahwa sebagian orang menjadi sedikit terlibat dalam keanehan ini, bagaimana pun juga penangkapan ini merupakan peringatan bahwa tindakan tersebut bukanlah sebuah kelucuan, dan dalam banyak kasus, ini merupakan tindak kriminal,” kata polisi setempat.

Teror di Australia

Berlawanan dengan pernyataan McDonald’s di AS, seorang juru bicara perusahaan di Australia, mengatakan kejadian ini merupakan 'bisnis' bagi maskot Ronald. Dia menekankan, badut tersebut bisa muncul lagi hanya pada siang hari.

Penyelenggara acara Halloween untuk anak-anak di Moe, Vicoria telah melarang penggunaan kostum badut untuk remaja dan dewasa. Alasannya, mengingat berbagai insiden mengerikan terkait penampakan badut akhir-akhir ini.

Manajer Old Gippstown Heritage Park, Kevin Reardon, yang akan membawakan acara The Halloween Spooktacular pada 28 Oktober 2016 mengatakan, peringatan tersebut penting untuk menciptakan malam yang menyenangkan bagi para tamu undangan.

Sementara itu, St Columbia College di Essendon, Australia juga menjadi saksi terkait rumor orang-orang yang berdandan seperti badut dan memegang pisau palsu pada pada Rabu pagi. 

Namun, juru bicara Kepolisian Victoria mengatakan kepada Moonee Valley Leader, ketakutan tersebut tidak berhubungan dengan badut.

Tetapi, sebuah topeng ditemukan tergantung di bangku penumpang dari sebuah mobil kosong dan dihilangkan, namun hal itu diketahui sebagai topeng Guy Fawkes atau topeng para peretas Anonymous.

Penampakan badut di Australia, terekam telah mendapat perhatian dari pengguna Facebook. Penampakan yang diunggah dalam halaman Facebook Clown Shightings Australia, yang telah memiliki jumlah likes sebanyak 26.500 pengikut dalam lima hari sejak dibuat pada 7 Oktober. 

Laporan: Avra Augesty (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya